PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) akan mengembangkan Danau Masoraian dengan Integrated Area Deveploment (IAD) atau Pengembagan Wilayah Terpadu sebagai bentuk implementasi pemerintah dalam percepatan pengembangan perhutanan sosial. Hal itu diawali dengan forum group diskusion (FGD) yang digelar di Pangkalan Bun, Senin (30/10).
Plh Sekda Kobar Juni Gultom mengatakan, melalui pendekatan IAD, harapannya ekonomi masyarakat akan berkembang dan daya beli masyarakat semakin meningkat. Ada sekitar 23 Perhutanan sosial, kali ini embrionya dimulai dari Danau Masoraian, karena secara kelembagaan sudah ada.
"Nanti kita akan membantu untuk Masoraian itu terintegrasi semua pihak," kata Juni Gultom.
Belajar dari pengalaman di Lumajang, dengan Integrated Area Deveploment, mereka mampu menciptakan kawasan wisata yang bagus dan masing-masing bisa memberi sumbangan. Misalnya dinas pekerjaan umum membangun jembatan, dinas pertanian membudidayakan kambing, dinas perikanan membudidayakan ikan dan sebagainya.
Ia juga berharap dinas pariwisata bisa mengupayakan integrasi Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) dengan Danau Masoraian sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di Kobar dan mengunjungi Danau Masoraian.
"Ini yang kita benahi masoraian, dengan 200-an lebih masyarakat di sana harapan kita bisa mendapat manfaat. Kita bisa buat semacam gazebo, penginapan, orang bisa berjualan, menggunakan hutan itu untuk ternak dan lainnya, hasilnya bisa dikerjasamakan dengan pihak misalnya Unilever.
"Dengan Integrated Area Deveploment ini bisa menyejahterakan masyarakat, karena di sumber daya alam di Kobar melimpah dan kegiatan ini semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (sam/yit)