Dua warga Kabupaten Kotawaringin Barat meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Kedua korban merupakan anak-anak berusia enam tahun. Berdasarkan informasi dari Kelurahan Baru, satu warga terindikasi DBD meninggal dunia baru baru ini. Hal yang sama juga terjadi di kelurahan Madurejo.
Lurah Madurejo Deni Januar membenarkan bahwa salah satu warganya yang masih berusia enam tahun meninggal dunia akibat terserang DBD. “Kita dapat info tadi pagi dari ketua RT, dan sudah dimakamkan, almarhum masuk rumah sakit kemarin,” ujarnya, Sabtu (16/12/2023). Dalam sebulan terakhir, di wilayah Madurejo sudah 10 orang yang terpapar DBD. Data riil dimungkinkan lebih banyak berdasarkan data puskesmas atau rumah sakit. Pemerintah berupaya melaksanakan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging. “Bulan lalu RT 12 ada lima orang terserang DBD, dan sudah kita lakukan fogging. Bisa dikatakan ini siklus tahunan, khususnya masuk musim penghujan, ditambah jumlah penduduk juga lumayan banyak,” ungkapnya.
Sebagian warga langsung tanggap dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk, tetapi masih ada juga yang perlu diingatkan berulang untuk memberantas genangan-genangan sarang nyamuk. “Semua RT di Madurejo kemarin diarahkan melaksanakan PSN dengan 3M Plus selama empat pekan ke depan,” tutupnya.
Lurah Sidorejo Ramadana Sahida menambahkan, ada warganya yang terserang DBD yaitu di RT 9 sebanyak tiga orang, dan di RT 7 ada satu orang. “Saat ini warga sering tidak melapor bila terserang DBD, namun kita terus galakkan pemberantasan sarang nyamuk,” pungkasnya. (tyo/yit)