Sektor pertanian di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum dapat dimaksimalkan. Salah satu faktornya adalah data luasan lahan yang masih belum termanfaatkan oleh masyarakat. Guna memaksimalkan hal itu diperlukan terobosan-terobosan baru untuk memanfaatkan lahan yang belum tergarap selama ini dengan berbagai komoditas tanaman pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat Kris Budi Hastuti mengatakan, dinas pertanian berupaya mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas. Namun saat ini dinas terkendala banyaknya lahan-lahan tidur yang pemiliknya merupakan warga di luar daerah. Saat ini dinas pertanian berupaya menginventarisir dan mengumpulkan data lahan-lahan yang tidur. Dari pada lahan tersebut terbengkalai, maka pemerintah daerah akan melakukan koordinasi dengan pemilik lahan agar bisa dimanfaatkan untuk produk pertanian. Ia meyakini jika data luasan lahan tidur akurat, maka pertanian bisa digenjot dengan berbagai program, dengan begitu keuntungan petani bisa berlipat ganda dan bisa dijadikan mata pencaharian utama.
“Upaya kita sudah jelas, akan selalu berkomunikasi dan mencari data pemiliknya, jangan sampai lahan itu menjadi lahan tidur, sehingga dapat memupus upaya kita untuk menjaga ketahanan pangan,” harapnya. Selain itu belum memadainya sarana dan prasarana penunjang pertanian sebagai salah satu komponen penting untuk mendorong keberhasilan komoditas pertanian juga menjadi kendala lain yang dihadapi.
Ia berharap, pertanian bisa menjadi mata pencaharian utama masyarakat, bukan hanya menjadi usaha sampingan seperti saat ini. “Lewat berbagai program pertanian yang kita jalankan, diharapkan pertanian bisa menjadi penopang ekonomi yang handal di Kobar,” pungkasnya. (tyo/yit)