Tiga hari menjelang awal tahun 2024, penjualan ayam di Pasar Tradisional Kota Sampit kembali melambung di kisaran Rp53-55 ribu per kilogram. Kenaikan harga disebabkan ayam mengalami kekosongan, sehingga ayam yang masih berukuran kecil dan belum waktunya panen terpaksa dijual demi memenuhi permintaan konsumen. ”Sudah tujuh hari ini libur, enggak jualan. Ayamnya kecil-kecil, pedagang tetap ada untung tapi cukup untuk gaji anak buah saja, makanya jualan libur dulu,” kata Tohirudin, pedagang ayam di Pasar Tradisional Jalan MT Haryono, Kamis (28/12/2023).
Pasokan ayam ke Kota Sampit juga mengalami kekosongan, sehingga pedagang ayam di Kota Sampit dikasih jatah tidak sebanyak seperti hari-hari biasa. Di lokasi tempat pemotongan ayam di Sampit, kebutuhan ayam rata-rata mencapai 15.000 ekor per hari. Namun, dalam satu pekan terakhir, ayam yang didatangkan hanya 8.000-10.000 ekor yang dibagi ke semua pedagang di Kota Sampit. ”Seminggu ini ayam dari Palangka Raya kosong. Sebagian ayam lokal juga kosong, belum panen. Ayam didatangkan dari peternak Banjarmasin. Itu pun dibagi-bagi jatahnya sama pedagang-pedagang ayam yang lain,” katanya.
Selain harga yang tinggi, ukuran ayam juga tidak seperti hari biasa. ”Normalnya satu ekor itu dikisaran 1,7-2 kg, yang didatangkan. Seminggu ini hanya sekitar 1,2 kg, ada yang tak sampai 1 kg per ekornya,” ujarnya. ”Mana harganya masih mahal sampai Rp55 ribu per kg, kalau harga stabilnya Rp35-38 ribu per kilogram, lagi momen natal dan dekat tahun baru ini penjualan ayam naik,” tambahnya.
Meskipun ayam per ekor berukuran kecil dan harga di pasaran masih mahal, Dandi, pedagang ayam lainnya di Pasar Tradisional Jalan MT Haryono tetap memilih berjualan ayam. ”Mau ukurannya kecil, harga mahal tetap jualan. Tapi, gak banyak jualannya. Biasanya kalau hari normal bisa tembus 500-700 ekor per hari, ini sudah seminggu ini jualan cuma dapat jatah 200-300 ekor per hari, soalnya ayam lagi kosong, ayam ukuran kecil belum waktunya panen, terpaksa dipanen untuk menutupi kekosongan ayam dipasaran,” ujar Dandi Suryanto, Kamis (28/12/2023).
Pelanggannya juga mengaku banyak yang mengeluh dengan naiknya harga ayam. Ditambah ukuran ayam yang masih kecil. ”Harga kotor saya jual Rp 53 ribu per kg, kalau ayam bersih Rp 55 ribu. Pelanggan saya banyak yang mengeluh, ya walaupun penjualan agak berkurang peminatnya, Alhamdulillah ayam tetap habis terjual, mau enggak mau dibeli, karena ayam sudah menjadi kebutuhan bahan pokok yang paling sering dicari pelanggan,” katanya. (hgn/ign)