Sejak sebulan terakhir, tinggi muka air (TMA) Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mulai naik. Warga diminta waspada terhadap ancaman banjir. Peningkatan debit air ditandai mulai masuknya air sungai hingga ke permukiman warga di bantaran sungai. Air meninggi pada sore dan malam hari. Menyikapi naiknya air sungai, warga sudah melarang putra-putrinya untuk berenang di sungai atau bermain di tepi sungai.
Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Martogi Sialagan menyatakan, ketinggian air sungai di Pangkalan Bun masih terbilang normal. “Kita sudah melakukan koordinasi dengan desa dan kelurahan yang rawan banjir, agar segera berkoordinasi bila ada peningkatan debit sungai,” ujarnya, Rabu (3/1/2024). Kasat Polair Polres Kobar AKP Roni Paslah meminta agar masyarakat mengurangi aktivitas di tepi sungai saat permukaan air meningkat dan tidak berenang ke sungai terlebih dahulu saat mandi.
Ia juga menyampaikan akan melakukan patroli ke permukiman bantaran Sungai Arut untuk memberikan imbauan secara langsung kepada masyarakat. “Kita akan tingkatkan patroli sekaligus sambang warga untuk memberikan imbauan agar lebih berhati-hati ketika berada di sungai,” imbuhnya. Kades Penyombaan, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kobar, Murni mengatakan bahwa untuk hulu Sungai Arut ada peningkatan debit air. Hujan deras menjadi salah satu faktor meningkatnya tinggi muka air di hulu Sungai Arut. “Saat ini masih normal, dan semoga saja tidak terjadi banjir,” harapnya. (tyo/yit)