Sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dalam status siaga banjir. Tinggi Muka Air (TMA) di hulu Sungai Arut terus mengalami peningkatan seiring hujan deras yang terjadi hampir setiap hari. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Kotawaringin Lama, meski air sudah hampir mencapai daratan, namun secara keseluruhan masih terbilang normal. Begitu pula di Kecamatan Arut Selatan, khususnya di hilir Sungai Arut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kotawaringin Barat Pahrul Laji menyampaikan, berdasarkan data pelaporan Tinggi Muka Air dan Curah Hujan BWS Kalimantan II Palangka Raya, untuk PDA Kotawaringin Lama ketinggian muka air 618 centimeter dan masih terbilang normal. “Tapi terus meningkat ketinggiannya dari 618 centimeter pukul 07,00 WIB naik 619 pukul 12.00 WIB dan pada pukul 18.00 WIB naik kembali 621 centimeter, namun secara keseluruhan masih normal,” terangnya.
Sementara itu untuk Tinggi Muka Air yang menyebabkan banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama yang dilintasi DAS Lamandau tersebut jika TMA sudah mencapai setinggi 880 centimeter. Kemudian, Kecamatan Arut Utara, saat ini dalam status siaga 2, pagi pukul 07.00 WIB tinggi muka air mencapai ketinghi 397 cm, dan pukul 12.00 WIB semakin meningkat dengan ketinggia air mencapai 401 cm dan pukul18.00 WIB mencapai 406 centimeter.
“Sejak pagi hingga malam tadi status masih siaga 2, dan untuk TMA banjir ketinggian 485 centimeter, dan untuk kecamatan Kumai masih normal,” terangnya. Kendati demikian, belum ada laporan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat terjadi banjir, dan TMA itu sifatnya hanya memastikan pemerintah daerah setempat harus bersiaga lantaran debit air mulai meningkat berdasarkan alat ukur. “Saat ini belum ada imbauan ke desa-desa yang rawan banjir, namun kita sudah buat surat antisipasi bencana dan cuaca ekstrem yang akan disampaikan ke kecamatan-kecamatan dan desa,” tandasnya.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menambahkan untuk beberapa wilayah di Kecamatan Arut Utara rata-rata ketinggian air meningkat 5 centimeter berdasarkan alat ukur. “Sudah komunikasi dengan tim Kelurahan Pangkut dan tim kecamatan Kolam, rata-rata debit airnya naik setinggi 5 cm,” pungkasnya. (tyo/fm)