Dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mulai terendam air luapan Sungai Lamandau, Sabtu (6/1/2024). Desa yang terdampak luapan Sungai Lamandau adalah Desa Rungun dan Desa Kondang. Air juga sudah masuk ke jalan dan halaman rumah warga di RT 01 Kelurahan Kotawaringin Hilir.
Warga Desa Rungun dan Kondang mulai menggunakan perahu getek untuk beraktivitas, terutama menuju ibukota kecamatan Kotawaringin Lama. Kendaraan roda dua sudah sulit melintas mengingat ketinggian air di jalan penghubung antardesa dan ibukota kecamatan itu sudah setinggi pinggang orang dewasa. Salah seorang warga Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama, Fikri menyampaikan bahwa air luapan Sungai Lamandau sudah merendam jalan poros menuju desa mereka. “Untuk beraktivitas baik anak-anak sekolah tadi pagi sudah menggunakan transportasi air berupa perahu getek, begitu pula warga yang akan beraktifitas,” ungkapnya.
Diakuinya bahwa jalan yang terendam tersebut merupakan yang paling pertama terdampak jika DAS Lamandau airnya dalam. Bila hujan masih terus turun maka tidak menutup kemungkinan desa mereka dan Desa Kondang aksesnya akan tertutup. Namun demikian, untuk kawasan permukiman di Desa Rungun masih belum terdampak luapan Sungai Lamandau. Hanya jalan poros utama yang sudah terendam. Warga Kecamatan Kotawaringin Lama Ikhsan mengungkapkan, saat ini debit air Sungai Lamandau semakin dalam. Air juga terpantau sudah masuk permukiman di Kelurahan Kotawaringin Hilir seberang. “Sejak malam air terus meninggi, permukiman sudah mulai terendam air, namun untuk di Kohil masih terbilang aman,” ungkapnya.
Relawan anggota Tagana Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Sari mengungkapkan bahwa untuk desa di Arut masih aman dari banjir termasuk Kelurahan Pangkut, meski air Sungai Arut terus meningkat. “Untuk desa atas masih aman, begitupula Kelurahan Pangkut, karena sudah 2 hari hujan tidak turun,” pungkasnya. (tyo/yit)