Luapan Sungai Arut di Kecamatan Arut Selatan dan Sungai Lamandau di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, semakin mengkhawatirkan. Debit air semakin meningkat sejak semalam. Akibatnya, luapan air dua sungai besar yang melintasi dua kecamatan tersebut memutus akses jalan dari Kecamatan Kotawaringin Lama menuju Desa Rungun dan Kondang. Banjir juga menggenangi permukiman warga di Kelurahan Kotawaringin Hilir serta merusak puluhan hektare tanaman sayur di Desa Kumpai Batu Bawah.
Kondisi terparah terjadi di Desa Rungun. Jalan poros yang merupakan akses utama masyarakat menuju ibukota kecamatan dan ke desa tetangga terputus. “Terakhir banjir sudah sampai di atas mesin kendaraan roda dua ketinggiannya, itu di ujung jalan yang banjir, kalau di tengah lebih dari pinggang,” kata warga Desa Rungun, Fikri, Senin (8/1/2024).
Menurutnya, air luapan sungai juga sudah merendam kawasan permukiman penduduk, beruntung jalan cor beton di dalam perkampungan yang tinggi masih belum tersentuh air. Bila hujan terus terjadi, tidak menutup kemungkinan jalan kampung juga turut terendam. Sementara ini untuk menjangkau ibukota kecamatan maupun untuk anak-anak berangkat sekolah menggunakan perahu getek.
“Hujan terus turun, kalau kondisi cuaca seperti ini debit air akan meningkat dan banjir semakin parah,” keluhnya. Warga Kelurahan Kotawaringin Hilir Ridwan menyampaikan bahwa warga di Jalan Belitung Laut sudah khawatir terhadap ketinggian air di Sungai Lamandau yang terus naik menyusul hujan deras. Warga bersiap-siap membangun panggung dalam rumah, untuk mengantisipasi bila air masuk ke dalam rumah.
“Untuk Kotawaringin Hilir yang lumayan parah karena berada di tepi sungai Lamandau, saat ini embung Danau Asam airnya juga sudah hampir meluap,” imbuhnya. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menjelaskan, BPBD saat ini belum ada laporan dari tim kecamatan terkait banjir yang terjadi. “Kami menunggu laporan dari kecamatan, hingga saat ini belum ada masuk ke kami,” tandasnya. (tyo/yit)