Tiga sungai besar di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), bakal dinormalisasi. Langkah tersebut diambil menyusul bencana banjir dadakan yang menerjang puluhan titik jalan dan permukiman penduduk beberapa hari lalu. Kabid Sunber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar Nety Juniarty Nengsih mengatakan, pada 2024, PUPR akan menormalisasi beberapa titik daerah rawan banjir di daerah kawasan Sungai Bamban, Sungai Buun, dan kawasan Sungai Tembaga.
”Tiga sungai ini sebagai sungai penyangga aliran air dari beberapa wilayah yang bermuara ke Sungai Arut, namun dengan catatan sungai induk (Sungai Arut) tidak meluap,” katanya, (13/1/2024). Terkait banjir dadakan yang terjadi, dia menjelaskan, salah satu faktor utama adalah intensitas curah hujan yang tinggi dan durasi hujan yang mencapai enam jam lamanya.
Hal itu diperparah dengan menariknya tinggi muka air Sungai Arut mengakibatkan lambatnya aliran air dari hulu (kawasan permukiman), sehingga terjadi banjir di beberapa titik di dalam kota Pangkalan Bun. Dia mengharapkan masyarakat bisa bekerja sama menjaga kebersihan saluran atau drainase di lingkungan mereka masing-masing. ”Saluran air (drainase) di lingkungan permukiman masyarakat harus dibersihkan sebagai tempat tampungan air sementara saat beban atau kapasitas sungai utama meninggi,” katanya. Sementara untuk drainase yang tersumbat dan drainase yang di bagian atasnya dilakukan oleh cor permanen oleh pelaku usaha PUPR, akan dilakukan koordinasi bidang Cipta Karya yang menangani drainase di kawasan permukiman. ”Kami bidang SDA hanya menangani saluran induk yang terkoneksi dengan sungai,” katanya. (tyo/ign)