SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor beserta rombongan menggelar Safari Ramadan di Masjid Nur Al Hadi Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Jumat (29/3). Agenda ini merupakan Safari Ramadan ketujuh yang bertepatan dengan tanggal 18 Ramadan 1445 Hijriah.
Safari Ramadan tersebut mencakup Kecamatan Parenggean, Tualan Hulu, dan Mentaya Hulu. Bupati mengaku bahagia bisa berjumpa dengan masyarakat yang antusias menyambut rombongan.
Halikinnor menyampaikan bahwa dirinya telah bertemu dengan seluruh unsur forum pimpinan kecamatan, tokoh agama, tokoh adat, mantir, serta tokoh masyarakat di Parenggean, Tualan Hulu, dan Mentaya Hulu. Dari laporan yang diterimanya, saat ini di wilayah tersebut sedang terjadi penjarahan oleh masyarakat di areal perusahaan perkebunan. Halikinnor mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan penjarahan.
"Berdasarkan laporan camat, saat ini lagi trend bahwa masyarakat melakukan penjarahan di areal perusahaan diakibatkan belum terpenuhinya kewajiban perusahaan sesuai ketentuan," tuturnya.
Halikinnor juga mendapat laporan bahwa yang melakukan penjarahan bukan hanya warga Kotim, tapi juga warga luar daerah.
"Saya instruksikan agar yang dari luar ini sebagai penjarah sawit agar diproses secara hukum, secara teknis camat melaksanakan hal tersebut, kita harus tegas," tandasnya.
Halikinnor pun mengimbau masyarakat Kotim tidak melakukan penjarahan sawit, jika tidak ingin terseret dalam permasalahan hukum.
"Saya minta masyarakat untuk tetap menjaga kondisivitas, jangan menjarah sawit karena akan tersandung hukum," sebutnya.
Terlepas dari hal tersebut, Halikinnor menyebut kegiatan Safari Ramadan sangat banyak memberikan manfaat, diantaranya mempererat silaturahmi dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian bantuan dari pemerintah kepada masyarakat.
Dalam kegiatan Safari Ramadan di wilayah utara, Halikinnor beserta rombongan disambut jalanan yang rusak, bahkan membuat kendaraan rombongan terjebak selama tiga jam di tengah jalan yang penuh lumpur.
Melihat secara langsung kondisi tersebut, Halikinnor mengatakan bahwa wilayah utara Kotim yaitu Kecamatan Parenggean, Kecamatan Tualan Hulu, dan Kecamatan Mentaya Hulu tahun ini akan mendapat paket pembangunan.
"Saat saya lewat Desa Bawan Kuala Kuayan, jalannya hancur. Ada bantuan dari masyarakat secara swadaya, dan nanti kita akan sisihkan dana melalui perangkat daerah terkait untuk perbaikan tersebut," tuturnya.
Pihaknya akan menyisihkan anggaran melalui SOPD terkait untuk perbaikan jalan tersebut. Pada tahun 2025 mendatang pemerintah daerah akan memprogramkan kegiatan dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp 25 miliar untuk perbaikan jalan di kawasan itu.
"Kita juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan, saya juga minta masyarakat kalau saat waktu hujan jangan dipaksa lewat dengan beban berat, karena percuma kita perbaiki. Satu hari dilewati dengan beban berat saat hujan, akan hancur kembali," tandasnya. (yn/yit)