KASONGAN- Sekretaris Daerah (Sekda) Katingan Pransang mengingatkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, agar di bulan Juli ini, mulai melakukan patroli ke wilayah-wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ia menegaskan, apabila ada situasi dan kondisi kebakaran hutan dan lahan yang semakin masif, segera lakukan aktivasi pos komando satuan tugas (satgas) karhutla.
"Mari terus tingkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan serta meningkatkan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, dengan cepat, tepat dan tuntas. Sehingga karhutla dapat dicegah agar tidak menimbulkan kerugian yang begitu luar biasa, seperti pada tahun 2014 dan 2015 silam " ujar Pransang, Selasa (16/7).
Kepada pemerintah desa, khususnya yang wilayahnya rawan bencana karhutla, ia menyampaikan, jika belum ada embung atau sumur sumber air agar segera dipersiapkan. Namun apabila sudah ada, pastikan kembali ketersediaan airnya sehingga bisa dipergunakan sewaktu-waktu.
Selain itu lanjut Pransang, untuk di tingkat kecamatan agar membantu mendorong dan mengkoordinasikan serta melakukan monitoring ketersediaan embung atau sumur di wilayahnya masing-masing. Agar jangan sampai embung ada dan tersedia, tetapi airnya tidak ada untuk penanganan kebakaran.
"Menurut saya ketersediaan embung ini sangatlah penting, karena akan membantu dalam kecepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Penyediaannya juga tidak memerlukan biaya yang mahal, yang penting letaknya strategis dan dipastikan selalu terisi air, " imbuhnya.
Pransang menambahkan, perlu ada sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Selain itu ia berharap melalui kesiapsiagaan ini akan terjalin semangat kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan.
“Kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan dampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologi, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat menggangu kesehatan dan aktivitas masyarakat,” pungkasnya. (sos/gus)