PANGKALAN BUN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat Sri Lestari mengharapkan pemerintah daerah memberikan solusi terbaik bagi masyarakat dalam membuka lahan untuk pertanian.
Menurutnya, setiap musim kemarau selalu muncul masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat pembakaran lahan saat memasuki musim tanam. Pemerintah daerah telah berupaya mencegah karhutla dengan mengeluarkan instruksi atau imbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.
"Kami sepakat dengan adanya larangan membakar lahan, namun kami mengharapkan pemerintah daerah memberikan solusi kepada masyarakat lokal. Masyarakat punya kebiasaan membakar lahan saat akan menanam, selain hemat biaya juga karena keterbatasan alat pertanian. Untuk itu, berikan solusi agar masyarakat bisa mengubah pola kebiasaan membakar lahan," ujar Sri Lestari.
Menurut Sri Lestari, untuk pencegahan karhutla diperlukan pendampingan kepada petani dalam hal pengolahan lahan pertanian tanpa membakar. Selain itu, diperlukan juga penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) sesuai dengan kondisi lahan di masing-masing wilayah.
"Perlu adanya sosialisasi dan pendampingan terkait kebijakan batas luas membuka lahan dengan membakar agar tidak menjalar ke kawasan hutan dan permukiman. Pastinya ada teknik tersendiri, supaya masyarakat tidak terjebak dalam pelanggaran aturan," tambah Sri Lestari.
Ia menegaskan bahwa masyarakat lokal ini dalam bertahan hidup hanya dengan bercocok tanam dengan berladang. Dengan adanya larangan membakar lahan, mereka akan kehilangan lahan untuk mencari rezeki. Hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah, baik melalui pendampingan maupun bantuan alsintan. (sam/yit)