NANGA BULIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau melalui Dinas Kesehatan Lamandau menggelar gerakan nasional aksi bergizi di halaman Kantor Bupati Lamandau, Senin ( 9/9). Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama puluhan siswi SMP yang ada di Nanga Bulik, dipimpin oleh Penjabat (PJ) Bupati Lamandau Said Salim.
Said Salim mengatakan, pemerintah daerah memberikan perhatian penting terhadap upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM), salah satunya terkait masalah stunting dan pemenuhan gizi yang dapat mengancam keberlangsungan masa depan generasi muda indonesia.
"Sebagaimana diketahui, angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024. Menurut Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Sementara berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan dari tahun 2013 sampai 2018 terdapat kenaikan prevalensi anemia pada kelompok usia 15- 24 tahun yaitu 18,4 persen menjadi 32 persen.
Ini bermakna 1 dari 3 remaja putri menderita anemia. Anemia pada remaja perlu mendapatkan perhatian. Remaja yang mengalami anemia cenderung akan merasa lemah dan lemas sehingga malas dan lambat dalam beraktivitas termasuk dalam menyelesaikan masalah.
"Kementerian Kesehatan melalui Peringatan Hari Remaja International melaksanakan gerakan aksi bergizi bersama secara serentak pada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dengan sasaran Remaja Putri (REMATRI). Adapun inti dari kegiatan ini adalah kampanye tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk pemenuhan asupan nutrisi pada rematri," jelasnya.
Anemia akan berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah dan berisiko anemia saat menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal. Selain itu berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan serta kematian ibu dan anak. Program suplementasi tablet tambah darah merupakan salah satu intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting.
"Maka dari itu pentingnya semua siswa dan guru untuk beserta orang tua bersama-sama memperhatikan asupan anak-anak remaja putri, agar kedepannya Indonesia mampu mencetak generasi-generasi emas yang produktif dan berkualitas," kata Said Salim. (mex/yit)