SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Abdul Kadir meminta, agar rencana pemerintah untuk membangun jembatan di atas Sungai Mentaya, yang menghubungan Kecamatan Seranau dan Kota Sampit, mulai diwujudkan di awal tahun 2025 mendatang.
"Apalagi rencana pembangunan jembatan ini memang sangat ditunggu masyarakat sejak bertahun-tahun lamanya. Terutama rencana ini pun bahkan sudah mulai digaungkan sejak tahun 2013 lalu. Namun sampai saat ini belum juga terealisasi,"ujarnya, Rabu kemarin (11/9).
Dikatakan Abdul Kadir, jika jembatan itu nantinya dapat dibangun, maka tentu akan mempermudah akses transportasi, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di Mentaya Seberang Kecamatan Seranau dan sekitarnya. Sehingga bisa membuka keterisolasian beberapa desa yang ada di wilayah itu, yang selama ini sulit menjangkau kota.
"Bahkan dengan adanya penghubung antarkecamatan ini dapat menumbuhkan berbagai sektor, terutama ekonomi dan pembangunan infrastruktur,"tegasnya.
Abdul Kadir melanjutkan, selama ini meskipun wilayah Mentaya Seberang sangat dekat dengan ibu kota kabupaten, namun karena tidak adanya penghubung jalur darat membuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah itu sangat lambat.
"Untuk itu kami mendorong agar pembangunan ini segera direalisasikan untuk menjadi pemicu kemajuan yang besar bagi Kabupaten Kotim,"tegas Politikus Golkar ini.
Sebelumnya Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim Mentana Dhinar T menyampaikan, pembangunan jembatan itu belum bisa terealisasi pada tahun 2013, lantaran terjadinya peningkatan drastis anggaran akibat terjadinya inflasi dan perkembangan harga material.
"Bahkan peningkatan anggaran itu terjadi dua kali lipat dari anggaran sebelumnya. Ke depannya Kami memang menargetkan akan memulai pembangunannya pada tahun 2025 dan pemerintah Kotim akan mengusulkan pembangunan jembatan ini kepada kementerian PUPR, serta meminta rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ),"bebernya.
Diketahui, awal lokasi pembangunan jembatan sementara ini direncanakan dimuali sekitar Jalan Desmon Ali, Sampit, namun dapat digeser ke lokasi lain sesuai rekomendasi KKJTJ, karena memperhatikan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan Pelabuhan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan PU Provinsi untuk percepatan pembangunan jembatan yang akan terbentang sepanjang 970 meter itu, meliputi bentang utama 200 meter dan bentang pendekat 770 meter,” pungkasnya. (ang/gus)