SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

GUMAS

Rabu, 09 Oktober 2024 10:22
Harubuh Manugal, Kearifan Lokal yang Harus Dilestarikan
ANTUSIAS: Anggota DPRD Kabupaten Gumas Rayaniatie Djangkan (kiri) bersama suami, ketika mengikuti festival festival Harubuh Manugal tahun 2024, di lokasi lahan atau ladang Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Senin (7/10).

KUALA KURUN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Rayaniatie Djangkan, turut mengikuti festival Harubuh Manugal tahun 2024, di lokasi lahan atau ladang Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, baru-baru tadi. Festival itu didahului dengan ritual adat Dayak, yakni manawur, mampisik ganan petak, manimang binyi dan mengambil benih.

Setelah ritual, dilanjutkan dengan manugal yang menggunakan kayu diruncingkan di bagian depan untuk membuat lubang di tanah. Kemudian benih padi dimasukkan pada lubang tersebut. Pembuatan lubang di tanah dilakukan oleh laki-laki, sedangkan wanita menaburkan benih padi pada tanah yang berlubang.

"Harubuh Manugal merupakan salah satu kearifan lokal yang turun temurun dilakukan masyarakat Dayak. Itu harus terus dilestarikan untuk diketahui generasi selanjutnya," ucap Raya, Selasa (8/10).

Dirinya juga meminta agar Harubuh Manugal tidak menjadi kebudayaan yang terlupakan masyarakat khususnya generasi muda, akan tetapi harus terus dilestarikan sebagai budaya masyarakat Dayak yang sarat akan pesan-pesan moral kehidupan.

"Festival ini dapat menjadi kegiatan tahunan yang memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki dengan berladang maupun menanam padi sebagai kebutuhan pangan pokok masyarakat," imbuh Raya.

Dia juga berharap festival Harubuh Manugal dapat digelar pada setiap kecamatan, untuk memotivasi generasi muda terjun menjadi petani milenial, tidak semata-mata berfikir hanya ingin menjadi aparatur sipin negara (ASN).

"Jangan malu menjadi petani. Kita tidak akan bisa makan nasi tanpa ada petani. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam membangunan ketahanan pangan dan perekonomian," imbuh Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Meski sempat diguyur hujan, festival harubuh manugal semakin seru dengan tradisi hajamuk, yakni tradisi adat Dayak berupa mengoles pipi bahkan seluruh wajah setiap peserta, dari arang kayu hasil pembakaran lahan untuk berladang.

"Lahan tempat kegiatan harubuh manugal itu seluas kurang lebih tiga hektare, yang nanti juga ditanam berbagai jenis sayuran seperti jagung, timun, terong, lombok dan tanaman sayuran lain," pungkas Rayaniatie Djangkan. (arm/gus)

loading...

BACA JUGA

Senin, 14 September 2015 23:34

Transportasi Air Mulai Terhambat

<p>KUALA PEMBUANG - Musim kemarau mulai menghambat trasportasi air di Kabupaten Seruyan. Air di…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers