PANGKALAN BUN – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengadakan Workshop Bursa Kerja Pemerintah dan Sosialisasi Unit Layanan Penyandang Disabilitas di Aula Sangga Banua pada 19 November 2024.
Menurut Kepala Disnakertrans Rusliansyah, kegiatan ini bertujuan meningkatkan jumlah tenaga kerja produktif dan berkualitas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penempatan kerja yang strategis.
Rusli menjelaskan, bahwa dalam kegiatan ini, penempatan tenaga kerja ditekankan sebagai instrumen penting yang memerlukan sinergi antara pemerintah dan perusahaan. Ia menegaskan bahwa penyandang disabilitas bukanlah objek belas kasihan, melainkan individu yang memiliki keterampilan dan potensi besar untuk dikembangkan.
Pemerintah mengajak masyarakat dan perusahaan untuk aktif melibatkan mereka dalam berbagai peluang kerja, karena kontribusi mereka dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah.
Workshop ini diikuti oleh 50 perusahaan dan 15 bursa kerja khusus, dengan harapan dapat menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Kotawaringin Barat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun kesadaran akan pentingnya peran penyandang disabilitas dalam dunia kerja. “Keterlibatan aktif semua pihak akan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Rusli.
Pj Bupati Kobar Budi Santosa yang diwakili Asisten 1 Setda Kobar Tengku Alisyahbana menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, menciptakan lapangan kerja yang inklusif merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa Pemda Kobar serius memberikan peluang yang sama kepada seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.
Tengku Alisyahbana menambahkan bahwa pembentukan Unit Layanan Penyandang Disabilitas merupakan langkah nyata dalam memberikan pelayanan khusus kepada kelompok tersebut. Ia berharap layanan ini tidak hanya berhenti pada penyediaan pekerjaan, tetapi juga mencakup pendampingan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. “Pendekatan ini akan memastikan bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, dapat berkembang secara optimal,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, pemerintah daerah berharap mampu menciptakan perubahan positif di dunia ketenagakerjaan, sekaligus membangun kesadaran perusahaan untuk lebih inklusif. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi pengangguran sekaligus memberdayakan penyandang disabilitas. (sam/yit)