KUALA PEMBUANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan menyoroti permasalahan terkait pendidikan dan kesehatan di wilayah terpencil yang terhambat akibat kurangnya kesetiaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas di daerah-daerah sulit, jauh dari pusat kota.
Anggota DPRD Seruyan, Citra Yudha, menyatakan bahwa ketidaktahanan para ASN dalam menjalankan tugas di wilayah hulu berdampak besar pada dua sektor penting, yakni pendidikan dan kesehatan.
“Sebenarnya dari pemerintah sudah menempatkan sesuai dengan porsi masing-masing, hanya saja dari banyak individu ini yang jadi masalah. Mungkin karena pengawasan kita yang kurang,” katanya, kepada awak media.
Politisi dari Partai Gerindra itu memaparkan fakta di lapangan, di mana banyak tenaga kesehatan dan pendidik yang ditugaskan di wilayah terpencil, namun hanya bertahan sebentar sebelum meninggalkan pos mereka. Hal ini, menurutnya, menjadi perhatian bersama, mengingat ASN telah berjanji untuk mengabdi di mana pun mereka ditempatkan.
“Sebenarnya hal ini harus menjadi atensi bersama, mereka yang menjadi ASN dan siap ditempatkan sesuai sumpah dan janjinya harus bisa mengabdi kepada masyarakat di manapun itu,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah faktor menjadi penyebab ketidaknyamanan ASN bertugas di wilayah hulu, seperti minimnya sarana dan fasilitas, terbatasnya akses listrik, jarak yang jauh dari kota, serta mayoritas ASN bukan warga asli daerah tersebut. Namun, menurutnya, alasan tersebut tidak dapat sepenuhnya dibenarkan.
“Semua alasan itu tidak bisa juga kita benarkan, dan menjadi acuan kita meninggalkan pekerjaan karena memang sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita,” tambahnya.
DPRD Seruyan berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mencari solusi untuk memastikan ASN tetap menjalankan tugasnya dengan maksimal, sehingga pelayanan di sektor kesehatan dan pendidikan di wilayah terpencil tidak terganggu. (rdw)