PANGKALAN BUN - Penggunaan pestisida alami dari bahan-bahan tumbuhan menjadi solusi alternatif dan peminatnya terus meningkat. Hal ini terjadi dengan bertambahnya kesadaran masyarakat atas dampak buruknya pestisida kimia terhadap lingkungan dan kesehatan.
Topik inilah yang disampaikan oleh Frans Kelly pada kegiatan Zona Edukasi di stan Dinas Pertanian pada Kobar Expo 2024, Selasa (29/10).
Frans menyebutkan bahwa daun sirsak menjadi solusi alternatif yang semakin populer di kalangan petani. “Daun sirsak, yang selama ini dikenal karena manfaat kesehatannya, kini mendapat perhatian sebagai bahan utama dalam pembuatan pestisida nabati,” terang Frans.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daun sirsak mengandung senyawa acetogenins, yang terbukti efektif membunuh hama pada tanaman. “Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat respirasi sel hama, sehingga menyebabkan kematian hama tanpa merusak tanaman atau menimbulkan dampak negatif pada manusia dan lingkungan,” jelas Frans.
Pestisida nabati berbahan dasar daun sirsak memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pestisida kimia. Selain ramah lingkungan, daun sirsak tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanaman, sehingga hasil panen lebih aman untuk dikonsumsi. Pestisida alami ini juga lebih mudah terurai oleh alam, sehingga tidak mencemari tanah dan air.
Para petani di berbagai daerah mulai beralih menggunakan pestisida dari daun sirsak untuk melindungi tanaman mereka, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya. "Kami sudah merasakan manfaatnya. Hama seperti ulat dan kutu cepat hilang, tetapi tanaman tetap tumbuh sehat tanpa kerusakan," ujar seorang pengunjung stan Distan Kobar Expo yang telah menggunakan pestisida alami ini selama beberapa bulan.
Lebih jauh Frans menjelaskan bahwa proses pembuatan pestisida nabati dari daun sirsak cukup sederhana. “Daun sirsak yang sudah tua dan segar diambil, kemudian dihancurkan dan direndam dalam air selama 24 jam. Cairan hasil rendaman ini bisa langsung digunakan dengan cara disemprotkan ke tanaman yang terserang hama. Beberapa petani juga menambahkan bahan lain seperti cabai atau bawang putih untuk memperkuat efektivitas pestisida,” terang Frans.
Di akhir acara, Kepala Dinas Pertanian Kris Budi Hastuti menerangkan bahwa penggunaan daun sirsak sebagai bahan dasar pestisida nabati memberikan harapan baru bagi petani yang ingin mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.
“Dengan manfaat ekologis dan kesehatan yang lebih baik, pestisida ini menjadi alternatif yang menarik untuk menjaga ketahanan pangan dan keseimbangan ekosistem,” ungkap Kris.(*)