PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan segera menindaklanjuti arahan pemerintah pusat perihal upaya pengendalian inflasi dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Terutama menjelang datangnya bulan Ramadan tahun ini.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Asisten Ekonomi Pembangunan Sri Widanarni, menjelaskan, angka Indek Perkembangan Harga (IPH) di provinsi ini masih berada di 3,53 persen terhadap sejumlah komoditas pangan, seperti cabai rawit, cabai merah dan daging ayam.
“Kondisi ini tentunya menjadi perhatian bersama terutama ke depan menghadapi bulan ramadan yang akan lebih banyak lagi komoditas yang ikut merangkak naik seperti beras dan minyak goreng,” katanya seusai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan IPH, Selasa (4/2).
Sri Widanarni melanjutkan, meski secara ketersedian dan harga kebutuhan pokok saat ini masih dalam batas aman, namun pemerintah tetap melakukan berbagai langkah persiapan menghadapi bulan ramadan, terutama terkait dengan ketersediaan bahan utama yakni beras.
Sama seperti tahun sebelumnya, pemerintah provinsi akan membuka pasar penyeimbang atau pasar murah sebagai upaya untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
“Kita tahu biasanya pada hari besar keagamaan sering kali diikuti dengan peningkatan permintaan untuk berbagai bahan pokok, karena itu perlu ada pasar penyeimbang dan pasar murah,” paparnya.
Tidak hanya itu, menurut Sri Widanarni, pemerintah provinsi bersama pihak terkait lainnya juga akan melakukan inspeksi guna memastikan ketersediaan bahan pokok dan beras dalam kondisi aman, baik dari sisi ketersediaan ataupun keterjangkauan harga.
Langkah ini tentunya tidak hanya dari pemerintah provinsi, namun kabupaten dan kota diingatkan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan distribusi yang lancar dan harga yang stabil selama ramadan.
“Pengecekan secara rutin terhadap ketersediaan bahan pokok juga menjadi langkah preventif untuk mengantisipasi potensi masalah yang bisa timbul menjelang bulan suci,” pungkasnya. (sho/gus)