SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Gerakan Lebaran Minim Sampah guna mengurangi lonjakan sampah yang kerap meningkat saat perayaan Idulfitri.
Pelaksana Tugas Kepala DLH Kotim Marjuki menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, pelaku usaha, serta instansi dalam menekan produksi sampah. "Kami berharap dukungan semua pihak agar sampah yang dihasilkan bisa berkurang. Ini demi kepentingan kita bersama," ujarnya, Rabu (19/3).
Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor 02 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI. Dalam surat tersebut, pemerintah daerah diminta untuk mengendalikan sampah selama perayaan Idulfitri, termasuk saat arus mudik dan kegiatan wisata.
Salah satu penyebab meningkatnya volume sampah adalah penggunaan barang sekali pakai yang sulit didaur ulang. Oleh karena itu, DLH mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan barang dan kemasan, serta memprioritaskan produk yang dapat digunakan kembali.
Marjuki mengungkapkan bahwa dalam kondisi normal saja, produksi sampah rumah tangga di dua kecamatan utama Kota Sampit, yakni Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, mencapai 140 ton per hari. Sementara itu, kapasitas pengangkutan hanya sekitar 83 ton per hari, sehingga kerap terjadi penumpukan sampah.
Meskipun menghadapi keterbatasan armada dan personel, DLH berkomitmen untuk tetap menangani persoalan sampah, terutama selama libur panjang dan hari besar keagamaan. Namun, Marjuki menegaskan bahwa upaya ini tidak akan maksimal tanpa kesadaran masyarakat.
"Kami meminta masyarakat untuk mulai mengurangi sampah rumah tangga dan mendukung program ini. Tanpa kepedulian bersama, sulit mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman," pungkasnya.
DLH juga mengajak produsen dan pelaku usaha untuk turut berkontribusi dalam mengurangi sampah, terutama dengan menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, pengunjung pusat perbelanjaan, terminal, dan tempat wisata diharapkan lebih disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya.
Gerakan Lebaran Minim Sampah diharapkan menjadi momentum untuk membangun kebiasaan baru dalam mengelola sampah dengan lebih bertanggung jawab. (yn/yit)