PANGKALAN BUN – Ajang Job Fair Kolaborasi yang diselenggarakan pada 26-27 April 2025 di Taman Kota Manis Pangkalan Bun dan SMKN 1 Pangkalan Banteng telah resmi berakhir.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kini tengah menunggu laporan dari perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Job Fair kali ini melibatkan antara Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK se-Kobar dan 18 perusahaan dari berbagai sektor.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Nunik Supartini mengatakan bahwa antusiasme masyarakat dalam mengikuti Job Fair tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini tersedia 800 lowongan kerja yang dibuka untuk masyarakat, dan kami optimis jumlah tersebut bisa bertambah seiring adanya penambahan dari beberapa perusahaan," ungkap Nunik, Senin (28/4/2025).
Nunik menjelaskan, pasca pelaksanaan Job Fair, banyak pencari kerja yang langsung mengikuti proses wawancara bahkan ada yang telah menjalani tahap pelatihan atau training.
Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu data konkret terkait jumlah pencari kerja yang berhasil diterima kerja. Laporan dari masing-masing perusahaan sangat diperlukan untuk evaluasi keberhasilan program ini.
Selain menggelar Job Fair, Disnakertrans Kobar juga aktif dalam program pelatihan untuk mengurangi angka pengangguran.
Pada tahun 2024, melalui bidang Penempatan Tenaga Kerja, telah dilaksanakan pelatihan Kewirausahaan Baru dan program Padat Karya. Pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di masyarakat.
Untuk program Kewirausahaan Baru, terdapat enam kelompok yang masing-masing beranggotakan 16 orang. Kegiatan ini dibiayai oleh Provinsi melalui Dana Bagi Hasil Reboisasi, dan tersebar di beberapa desa seperti Rangda, Mendawai Seberang, Kumpai Batu Atas, dan Pasir Panjang.
Pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan kue, budidaya jamur tiram, hingga pengolahan makanan berbahan dasar ikan, yang dilengkapi dengan bantuan modal usaha.
Sementara itu, program Padat Karya diikuti oleh 50 orang peserta dengan fokus pelatihan pembuatan batako di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada.
Program ini bertujuan untuk menyerap tenaga kerja dan bersifat berkelanjutan. Setelah pelatihan, kelompok tersebut kembali dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur seperti pembuatan gorong-gorong.
“Kami pun telah mengusulkan program serupa untuk tahun ini dan tinggal menunggu realisasinya," tukas Nunik. (sam/fm)