SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore Kader PKK Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali digelar di Sampit. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti 292 peserta dari berbagai kecamatan, kelurahan, dan desa.
Selain menjadi ajang silaturahmi, jambore juga diisi dengan seminar kesehatan reproduksi dan sejumlah perlombaan antar kader. Bupati Kotim Halikinnor saat membuka acara pada Selasa (6/5), menegaskan pentingnya materi yang disampaikan, khususnya terkait kesehatan ibu hamil dan janin.
“Materi ini penting diketahui remaja putri dan para ibu sebagai wawasan dasar dalam menjaga kesehatan keluarga,” ujarnya.
Meski sempat terhenti sejak 2022, Halikinnor menilai PKK tetap memegang peranan strategis dalam pembangunan berbasis keluarga. Program-programnya dinilai mampu menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat hingga pelosok desa.
Ia mendorong para kader untuk terus berinovasi sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Menurutnya, program unggulan seperti pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta kasih sangat relevan dengan kondisi saat ini.
"Keluarga harus menjadi wahana utama menanamkan nilai etika, moral, dan budaya bangsa,” tegasnya.
Dalam keterbatasan anggaran, kader PKK dituntut lebih kreatif dan memaksimalkan potensi lokal yang ada. “Dengan dana pembinaan yang terbatas, kita harus bisa memanfaatkan sumber daya dan lingkungan yang ada secara optimal,” pesannya.
Ia berharap jambore ini tidak hanya menjadi wadah berkumpul, tetapi juga membangkitkan semangat dan motivasi kader dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Melalui kerja sama yang baik, kita dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotim yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor mengatakan, jambore bukan sekadar ajang pertemuan rutin, melainkan sarana kader desa/kelurahan memperbarui wawasan dan keterampilan dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat.
“Ini kesempatan untuk bertukar pengalaman, memperkuat kekompakan, serta mengukur inovasi dan kreativitas kader di lapangan,” ujar Khairiah.
Tiga jenis lomba digelar sebagai bagian utama jambore, yakni cerdas cermat, yel-yel, dan senam kreasi. Ketiga kategori ini didesain relevan dengan implementasi 10 Program Pokok PKK. Cerdas cermat menguji pengetahuan kader, yel-yel menumbuhkan semangat kolektif, dan senam kreasi mendorong promosi hidup sehat yang inovatif.
Selain lomba, seminar kesehatan bertema “Kesehatan Reproduksi dan Penyakit yang Berpotensi Membahayakan Ibu Hamil dan Janin” juga digelar, menghadirkan narasumber dr. Elva Yonatan dari RSUD dr Murjani Sampit.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap kader makin tangguh dan siap bermitra dengan pemerintah desa, kelurahan, dan kecamatan dalam pembangunan keluarga sejahtera,” tambah Khairiah.
Jambore ini mengusung tema Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Kotim Damai dan Mantap. Acara dilaksanakan sesuai amanat Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 serta hasil Rakernas PKK IX Tahun 2021.
Khairiah juga mengapresiasi kontribusi seluruh kader, panitia, dan mitra kerja. Dirinya berharap kegiatan ini memotivasi kader agar terus semangat, mandiri, dan memberi dampak nyata dalam pembangunan daerah. (yn/yit)