PALANGKA RAYA – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Rahadian Fani, menyatakan pihaknya memberi perhatian serius terhadap peningkatan penduduk di wilayah perkotaan, yang salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang belum merata.
Kalteng memang tercatat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat penduduk miskin terendah di Indonesia. Namun disatu sisi pihaknya tidak memungkiri peningkatan angka kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintah daerah.
“Kenaikan angka kemiskinan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum menjangkau masyarakat lapisan bawah secara optimal dan struktur pendapatan masih timpang,” katanya, Kamis (8/5/2025).
Ia menjelaskan, kesenjangan tersebut dapat terlihat dari Gini Ratio tahun 2024 yang masih berada di angka 0,304. Dimana angka ini masih jauh dari target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di bawah 0,216.
“Meski angka penduduk miskin secara nasional dikatakan rendah, tetapi perlu disikapi angka yang baik dan target penurunan yang sesuai dengan program pembangunan,” ucapnya.
Terkait hal tersebut politikus Partai Golkar ini meminta pemerintah, mulai dari provinsi hingga kabupaten dan kota untuk menetapkan arah baru transformasi pertumbuhan ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi lokal.
Pemerintah bisa memperkuat industri hilir berbasis potensi lokal, seperti kelapa sawit, karet, rotan, dan sektor pertanian lainnya, serta pemanfaatan yang bedampak langsung terhadap daerah dan kesejahteraan masyarakat di desa ataupun di perkotaan.
“Kalau ekonomi kita tumbuh merata, maka sudah pasti ini akan berdampak terhadap penurunan angka kemiskinan. Jadi perlu terobosan dari pemerintah untuk memperbaiki itu semua,” pungkasnya. (sho/fm)