PANGKALAN BUN– Antrean panjang pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali menuai keluhan masyarakat. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga yang membutuhkan BBM untuk keperluan harian. Antrean disinyalir akibat maraknya praktik pelangsiran atau pengetapan BBM bersubsidi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menanggapi persoalan tersebut, juru bicara Fraksi Partai Gerindra Ali Rahmat menyampaikan desakan kepada pemerintah daerah agar segera mengambil langkah tegas. Hal ini diutarakan dalam rapat paripurna DPRD saat pemandangan umum fraksi, yang digelar baru-baru ini.
"Pemda perlu segera melakukan evaluasi dan jika ditemukan adanya penyelewengan subsidi BBM, maka harus ditindak dengan tegas," tegas Ali Rahmat.
Menurutnya, BBM merupakan kebutuhan primer yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas. Ketika distribusinya terganggu karena ulah segelintir orang, dampaknya bisa meluas ke berbagai sektor. Oleh karena itu, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan harus ada kebijakan yang cepat dan tegas dari pemerintah daerah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, antrean panjang di SPBU terjadi hampir setiap hari, terutama di jalur pengisian Pertalite. Barisan kendaraan diisi oleh para pelangsir yang kerap membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali secara ecer. Hal ini membuat masyarakat umum yang hendak mengisi BBM untuk kebutuhan pribadi harus rela antre lama.
Warga berharap pemerintah bersama aparat penegak hukum dapat melakukan pengawasan ketat di setiap SPBU. Selain itu, perlu ada sanksi nyata bagi pelangsir agar memberikan efek jera dan tidak merugikan masyarakat kecil.
"Kami hanya ingin isi motor untuk kerja, tapi antre panjang karena banyak pelangsir. Harusnya ada tindakan dari pihak berwenang," keluh seorang warga.
Situasi ini menjadi perhatian serius di tengah terus naiknya kebutuhan masyarakat akan BBM. Fraksi Gerindra pun menegaskan akan terus mendorong pemerintah daerah untuk bertindak, demi memastikan BBM bersubsidi benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh oknum yang hanya mengejar keuntungan pribadi. (sam/yit)