SAMPIT–Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya penanggulangan kemiskinan dan percepatan penurunan stunting sebagai dua isu utama pembangunan daerah yang harus dikerjakan secara serius dan menyeluruh. Kedua permasalahan tersebut memerlukan kerja lintas sektor dan lintas wilayah.
Dalam konteks pengentasan kemiskinan, Bupati menyoroti bahwa pendekatan yang dilakukan tidak boleh semata-mata bergantung pada bantuan sosial. Solusi jangka panjang terletak pada penciptaan lapangan kerja serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
“Kita tidak hanya bicara soal bantuan sosial, tapi juga bagaimana menciptakan dan memberdayakan lapangan kerja serta meningkatkan produktivitas ekonomi lokal,” ujarnya.
Sementara itu, dalam upaya menurunkan angka stunting, Halikinnor menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan intervensi secara konvergen. Intervensi spesifik seperti pemenuhan gizi dan peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak harus berjalan seiring dengan intervensi sensitif seperti penyediaan air bersih, sanitasi, serta peningkatan mutu pendidikan.
“Untuk stunting, kita harus pastikan bahwa intervensi spesifik dan intervensi sensitif dilaksanakan secara konvergen. Saya minta para camat dan kepala OPD terkait untuk secara aktif memantau capaian intervensi ini,” tegasnya.
Lebih lanjut Halikinnor meminta agar seluruh jajaran pemerintah daerah memperkuat koordinasi dan integrasi program di lapangan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau kesenjangan antarwilayah dalam pelaksanaan program.
Keberhasilan penanganan dua isu tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menentukan masa depan pembangunan daerah secara keseluruhan.
“Kemiskinan dan stunting adalah dua indikator utama kesejahteraan masyarakat. Jika ini bisa kita tekan bersama, maka kita sedang menyiapkan generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap membangun Kotim ke depan,” pungkas Halikinnor. (yn/yit)