NANGA BULIK - Gebyar Seni dan Budaya serta Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lamandau di Bundaran Rusa Namga Bulik, Rabu (17/6/2025).
Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra bersama Wakil Bupati Abdul Hamid tampak hadir secara langsung untuk menyaksikan bakat-bakat seni pelajar SMP/MTs se-Lamandau ini.
Hadir pula Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dr. Tomy Haridjaya yang tampak mengapresiasi kreativitas para siswa di Lamandau.
"Pendidikan berkarakter sangat penting ditengah globalisasi saat ini, karena Anak sekarang banyak terpengaruh dengan berbagai media. Maka tugas kita semua untuk mengarahkan," kata Tomy.
Menurutnya ini adalah fase memasuki gerbang Indonesia emas. Kalau kita gagal membentuk karakter anak di tahun 2025-2030 maka gagal pula mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.
Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra saat membuka kegiatan ini juga mengatakan bahwa anak harus diasah dengan seimbang otaknya, baik otak kiri maupun kanan. sehingga tidak hanya belajar menghapal dan berhitung saja, tapi juga dilatih bakat seni, kepemimpinan dan sosialnya.
Anak harus bisa multi tasking. Guru diharapkan dapat bisa membangun karakter dan mengembangkan bakat dan keahlian anak. Melalui Gebyar seni, budaya dan pelaksanaan lomba Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) ini dapat memberikan pengalaman berkompetisi untuk mencapai sumber daya manusia yang unggul dibidang seni.
“Serta menumbuhkembangkan etos berkesenian untuk mencapai prestasi dan meningkatkan kreativitas peserta didik dalam bidang seni yang berakar pada budaya bangsa,” ucap Bupati.
FLS3N ini sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan karakter. Dan menjadi wadah bagi peserta didik untuk berkreasi di bidang seni.
Kepala Disdibud Kabupaten Lamandau, Abdul Kohar membeberkan bahwa acara akan berlangsung selama dua hari, 18-19 Juni 2025, di Bundaran Rusa dan Aula Balai Pelatihan Guru Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau, dan diikuti oleh 274 peserta.
Lomba yang dipertandingkan meliputi berbagai cabang seni pertunjukan, musik tradisional, dan sastra, seperti menyanyi solo, sambel campuran, pantomim, ilustrasi, mendongeng, menulis cerita, dan cipta puisi.
Selain perlombaan, acara juga dimeriahkan dengan pameran hasil karya siswa dari program P5 dan P7. Bahkan sebelum meninggalkan lokasi kegiatan Bupati sempat berkeliling lokasi pameran dan tertarik dengan hasil lukisan anak yang menggunkana meda kulit kayu atau kapua dan langsung membelinya.
“Saya juga sempat memainkan permainan tradisional seperti balogo,” tandasnya. (mex/fm)