PANGKALAN BUN – Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah mengajak seluruh warga untuk menjaga dan melestarikan Sungai Bu’un yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi Kota Pangkalan Bun. Ajakan tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat pada 10 Juni 2025.
Menurut Bupati, keberadaan Sungai Bu’un bukan hanya sebagai bagian dari ekosistem, tetapi juga merupakan simbol identitas dan sejarah panjang masyarakat Kotawaringin Barat. Namun sayangnya, saat ini mulai terlihat banyak bangunan berdiri di sekitar sungai, bahkan beberapa nyaris menutup aliran sungai tersebut.
“Saya minta bantuan pak Lurah agar warganya, baik pedagang maupun masyarakat umum, tidak mendirikan bangunan di atas Sungai Bu’un,” tegas Bupati. Ia menekankan bahwa sungai tersebut harus dijaga dari kerusakan agar tidak kehilangan fungsinya sebagai bagian penting dari warisan kota.
Dalam waktu dekat, Bupati Nurhidayah juga berencana melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi Sungai Bu’un. Evaluasi dan penertiban bangunan yang melanggar aturan juga akan segera dilaksanakan demi mengembalikan fungsi dan keindahan sungai tersebut.
Bupati mengimbau masyarakat agar ikut serta menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar sungai. Ia juga menekankan pentingnya peran aktif warga dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan, sebagai bagian dari tanggung jawab bersama membangun kota yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan menjaga kelestarian Sungai Bu’un, lanjut Bupati, masyarakat telah berkontribusi tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga menjaga warisan budaya dan sejarah yang menjadi kebanggaan Kotawaringin Barat. “Mari kita jaga bersama, demi generasi masa depan yang masih ingin melihat dan menikmati keindahan Sungai Bu’un,” tutupnya. (sam)