PALANGKA RAYA – Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Lohing Simon menyatakan, proyek peningkatan ruas jalan Palangka Raya – Kuala Kurun sudah fungsional dan dapat dimanfaatkan masyarakat.
Namun demikian, dirinya meminta kepada pemerintah provinsi untuk memperhatikan pengawasan terhadap truk over dimension over loading (ODOL), agar tidak melintas untuk menjaga jalan tidak cepat rusak.
”Secara fungsi, jalan itu sudah bisa dilalui. Saya yakin progres pengerjaannya juga sesuai kontrak. Mudah-mudahan penyelesaiannya tepat waktu,” ujar Lohing, Selasa (1/7).
Politikus PDI Perjuangan ini juga menyampaikan kekhawatiran terhadap aktivitas truk ODOL yang masih kerap melintas secara diam-diam, khususnya pada malam hari. ”Masih ada saja truk yang membawa muatan melebihi kapasitas, seperti kayu yang masih beroprasi. masyarakat sempat juga ada mengirimkan foto truk yang melintas , tapi sayangnya tidak jelas nomor polisinya,” ujarnya.
Ia menegaskan, hal tersebut bertentangan dengan arahan Gubernur Kalteng yang meminta agar tidak ada lagi pelanggaran ODOL, demi menjaga kualitas infrastruktur jalan yang sudah dibangun.
”Saya tidak tahu pasti bagaimana sistem kerja tim pengawasan saat ini, termasuk dari pihak PO maupun Dinas Perhubungan. Tapi harapan kita, pengawasan itu harus terus berjalan dan dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya pada saat tertentu saja” tegas Lohing.
Dirinya juga menyoroti pentingnya pembangunan jembatan timbang sebagai solusi jangka panjang. Menurutnya, keberadaan jembatan timbang sangat krusial untuk menindak pelanggaran ODOL secara efektif.
”Mudah-mudahan Kepala Dinas Perhubungan bisa memperjuangkan agar pembangunan jembatan timbang bisa segera terealisasi, karena sekarang tim pengawasan hanya bisa bertahan beberapa hari di satu titik, lalu pindah,” pungkas Lohing Simon. (ktr-1/gus)