SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Ini menyusul sudah mulai ditemukannya warga yang terjangkit penyakit tersebut.
Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, kondisi cuaca yang belakangan tidak menentu, dengan hujan dan panas yang silih berganti, membuat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti menjadi lebih cepat.
”Ini situasi yang harus kita waspadai bersama. Jaga lingkungan, jangan sampai ada genangan air di sekitar rumah. Pencegahan masih jadi cara paling efektif,” kata Irawati, Senin (7/7).
Irawati berbicara berdasarkan pengalaman pribadi. Dia mengaku sedang mendampingi anaknya yang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit karena positif DBD. Selain itu, ia juga menyebutkan dua pegawai Kejaksaan Negeri Sampit sempat menjalani perawatan akibat penyakit yang sama.
”Anak saya awalnya baik-baik saja saat kami berangkat ke Yogyakarta (perjalanan dinas, Red). Tapi, setibanya di sana langsung demam tinggi dan hasil tes menunjukkan positif DBD. Kemungkinan besar tertular saat masih di Sampit,” ujarnya.
Irawati menuturkan, kasus-kasus tersebut menjadi sinyal bahwa nyamuk pembawa virus dengue masih aktif berkembang biak di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dia mengingatkan pentingnya penerapan 3M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
”Kita tidak bisa hanya mengandalkan fogging. Yang lebih penting adalah kesadaran untuk menjaga lingkungan secara konsisten,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Kotim juga telah diminta untuk memperkuat pemantauan wilayah rawan serta memberikan edukasi langsung ke masyarakat. Langkah antisipasi menjadi penting mengingat kasus DBD biasanya meningkat pada masa peralihan musim seperti sekarang. (yn/ign)