SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memasukkan rencana pembangunan ulang Jembatan Sei Mentawa 1 atau yang dikenal masyarakat sebagai Jembatan Patah di Jalan Kapten Mulyono ke dalam skala prioritas. Infrastruktur vital yang telah lama dikeluhkan warga ini ditargetkan untuk dianggarkan kembali dalam perencanaan tahun 2026 mendatang.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, dan Penataan Ruang Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim Mentana Dhinar Tistama, menjelaskan bahwa pembangunan kembali jembatan tersebut sempat terhenti akibat penyesuaian anggaran. Namun, melihat pentingnya peran jembatan sebagai penghubung utama mobilitas masyarakat, perencanaan ulang akan kembali diusulkan.
“Jembatan ini sempat kami anggarkan, tapi terpaksa ditunda karena efisiensi anggaran daerah. Tahun depan, kami akan ajukan lagi agar bisa segera dibangun ulang, karena usianya sudah tua,” kata Mentana.
Jembatan Sei Mentawa 1 merupakan jembatan jenis komposit yang dibangun puluhan tahun lalu dan kini tidak memiliki data teknis yang lengkap. Akibatnya, pembangunan ulang tidak bisa hanya sebatas perbaikan struktur lama.
“Kita tidak tahu secara pasti pondasi atau struktur lamanya. Maka, opsi paling aman adalah pembongkaran total dan pembangunan baru,” jelasnya.
Selain Jembatan Patah, Pemkab juga berencana merancang ulang Jembatan Sei Mentawa 2 yang berada di ujung Jalan Iskandar. Keduanya dipandang penting karena menjadi jalur strategis masyarakat yang selama ini hanya mengandalkan akses terbatas, terutama untuk kendaraan roda empat.
Namun demikian, pembangunan fisik belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Selain keterbatasan anggaran, tahapan pembebasan lahan di sekitar jembatan juga masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah.
Meski demikian, menurut Mentana, Dinas SDABMBKPRKP tetap melaksanakan pemeliharaan rutin pada Jembatan Patah guna memastikan jembatan tersebut masih dapat dilalui, meski dalam kondisi terbatas.
“Pemeliharaan tetap kami lakukan sambil menunggu proses perencanaan ulang selesai. Harapannya, masyarakat tetap bisa melintas dengan aman,” pungkasnya. (yn/yit)