PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Bambang Irawan, menyampaikan kritik terhadap PT. Asmin Bara Bronang (ABB), perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Desa Katunjung, Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas.
Hal tersebut berkaitan dengan program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang telah dilaksanakan perusahaan selama hampir satu dekade, namun dinilai tidak melibatkan masyarakat secara langsung.
Bambang mengatakan lokasi penanaman rehabilitasi DAS yang berada di sekitar Desa Katunjung. Menurutnya, meskipun telah dilaksanakan selama hampir 10 tahun, kegiatan tersebut belum memberikan dampak positif yang signifikan terhadap masyarakat setempat.
“Masyarakat di Katunjung justru mengeluhkan tidak dilibatkan dalam proses rehabilitasi DAS. Padahal banyak yang bisa mereka kontribusikan, mulai dari pembibitan, persemaian, hingga penanaman dan pemeliharaan,” katanya, Kamis (17/7/2025).
Ia menilai, seharusnya ABB dan perusahaan-perusahaan tambang lainnya mendirikan persemaian mandiri di sekitar lokasi kegiatan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
“Ini sangat disayangkan. Karakteristik tanah Katunjung berbeda dengan daerah lain. Kalau bibitnya didatangkan dari luar, apakah bisa benar-benar tumbuh dengan optimal? Itu pertanyaan besar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang menyebut bahwa pola kerja ABB yang mengandalkan vendor justru menghambat keterlibatan masyarakat. Tenaga kerja lokal nyaris tidak dimanfaatkan, sementara potensi masyarakat, terutama para orang tua dan pemuda desa, tidak digali maksimal.
Ia berharap ABB dan perusahaan tambang lainnya mengubah pendekatan dalam menjalankan kewajiban rehabilitasi lingkungan, dengan benar-benar melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kita tidak anti investasi, tapi keberadaan perusahaan juga harus memberi dampak bagi masyarakat. Kalau hanya sekadar tanam dan lapor target ribuan hektare, tapi masyarakat tidak merasakan manfaat, ya itu patut dipertanyakan,” tutup Bambang. (ktr-1/fm)