SUKAMARA – Kemarau yang panjang membuat intrusi air laut ke sungai dan sumur. Akibat warga seperti di Kecamatan Kuala Jelai mengalami krisis air bersih.
Disisi lain, kondisi ini menjadi peluang usaha bagi sebagian warga yakni dengan berjualan air bersih keliling. Harga dipatok per drum Rp 15.000.
Yadi, pedagang air bersih mengatakan permintaan terus meningkat. Harga jual pun bervariasi, tergantung jauh dekat lokasi yang diantar berkisar Rp 12 Ribu hingga Rp 15 Ribu per drum.
“Air diambil dari sumur bor milik saya sendiri, air diantar menggunakan sebuah gerobak dorong,” ujar Yadi.
Musim kemarau yang panjang saat ini, memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat mau tidak mau harus membeli.
Yanti, seorang ibu rumah tangga mengaku saat ini persediaan air bersih sudah habis dan terpaksa membeli untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
“Untuk mandi, mencuci dan memasak biasanya membeli seharga Rp 15 Ribu per drum,” ujarnya.
Intrusi air laut tidak hanya masuk ke sungai, tetapi sudah merembes ke sumur-sumur warga, sehingga sumur yang sebelumnya tawar berubah menjadi asin dan tidak bisa dimanfaatkan untuk mandi atau pun keperluan sehari-hari.
“Jika kemarau tidak lama, biasanya sumur bor airnya tawar, sekarang kemarau panjang dan air sumur sudah berubah rasa seperti air laut (asin),” tukas Yanti. (fzr/fm)