KOTAWARINGIN LAMA – Di saat banyak orang mengurbankan sapi untuk disembelih, Abdul Mukti (48) malah ”mengorbankan” empat sapinya untuk pencuri. Pengorbanan pria yang akrab disapa Adul ini tidak diiringi rasa ikhlas, tapi dengan rasa kedongkolan.
Warga Jalan Beringin RT 2 Kotawaringin Hilir (Kohil) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) kehilangan empat ekor sapi dalam waktu tiga hari. Empat sapi terdiri dari satu ekor induk dan tiga ekor anak yang masing-masing berusia 3 tahun, 1,5 tahun, dan 6 bulan.
Pada Minggu (20) malam, induk sapi yang ditaksir seharga Rp 12 juta raib dicuri maling dan kasusnya sudah dilaporkan ke Polsek Kotawaringin Lama. Pada Selasa (22/9) malam, tiga ekor anak sapi diangkut orang menggunakan truk. Ini dibuktikan dari bekas telapak kaki sapi dan jejak ban truk dan sepeda motor, serta bekas sendal atau sepatu pelaku yang membekas di tanah yang tidak jauh dari lokasi ternaknya.
”Dugaan kuat ketiga ekor anak sapi saya dicuri yang pelakunya diperkirakan lebih dari satu orang,” cerita Adul, Kamis (24/9).
Diakui Adul, ternaknya hanya diikat di kebun sawit atau sawah karena kandang sapi saat ini terlalu dekat dengan jalan. Sapi indukan miliknya yang hilang adalah sapi bantuan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2009.
”Saya dapat dua ekor sapi bali berjenis kelamin betina namun sayang kedua-duanya dicuri maling. Pertama pada tahun 2012 tiga hari setelah lebaran haji dan tahun ini tiga hari sebelum lebaran haji juga,” ungkapnya. Kejadian pertama, sapinya sudah melahirkan dan anak berusia enam bulan dan anak yang ditinggalnya mati karena masih menyusu.
Kapolsek Kolam Iptu Tri Widodo melalui Kanit Reskrim Polsek Kolam membenarkan telah menerima laporan dari korban pencurian sapi. Saat ini kasusnya dalam penanganan pihaknya.
”Sangat disayangkan, korban tidak menjadikan kasus pencurian sebelumnya sebagai pelajaran,” ucapnya. (gst/yit)