KOTAWARINGIN LAMA – Ada kabar baik dan kabar buruk bagi warga Kotawaringin Lama saat turun hujan. Kabar baik, kabut asap dan kekeringan berkakhir. Sedangkan kabar buruknya, jalan penghubung Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama sulit dilalui.
Seperti diketahui, hujan terjadi pada Senin (5/10) sore hingga Selasa (6/10) dinihari. Dampaknya, lalu lintas di jalan penghubung Pangkalan Bun-Kolam, tepatnya satu kilometer sebelum jembatan Sungai Lamandau di RT 1 Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil), rusak parah.
Hampit satu kilometer antrean kendaraan akibat adanya sejumlah truk yang tergelincir dan menghalangi jalan karena jalan yang masih berupa tanah itu yang semula berdebu tebal menjadi licin dan lengket.
Kondisi itu hampir saja membuat dua bus rombongan penari kolaborasi yang terdiri dari pelajar SMPN 1, SMAN 1 dan SMKN 1 Kolam yang berjumlah 50 orang untuk mengikuti pawai nasi adab dalam rangka HUT Kobar ke 56 di Pangkalan Bun gagal berangkat.
“Kami terjebak hampir tiga jam dan sebelum kami sudah ada puluhan truk yang mengatre karena ada sejumlah truk yang lain tergelincir dan amblas,” ungkap Masbudi Satriawan, pelatih tari dan sekaligus pimpinan rombongan, setelah bis yang ditumpanginya lolos dari kubangan lumpur itu.
Nilah salah seorang sopir travel jurusan Pangkalan Bun-Kolam yang juga terjebak kemacetan itu bertutur baru hujan hampir satu malam jalan sudah tersendat apalagi kalau hujannya sudah normal akan lebih parah lagi. Menurutnya, jalan Pangkalan Bun-Kolam perlu perhatian khusus dari semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Kobar.
“Ini akses satu-satunya ke Kolam, kalau jalan ini tidak ditangani dengan serius akan berdampak kurang baik bagi warga Kolam,” ujarnya penuh harapan.
Dari pantauan koran ini di lokasi jalan itu, salah satu penyebab jalan berlumpur dan licin karena tanah di titik jalan tersebut tidak menggunakan tanah latrit sehingga jadi lengket dan licin. Apabila cuaca panas, jalan tersebut cepat keringnya terbukti pada siang hingga sore hari kemarin jalan kembali normal.
Gusti Juhriansyah Ketua RT 1 Kohil mengatakan, setiap datang musim hujan, di titik tersebut rawan kecelakaan. Dirinya berharap pihak terkait segera mencarikan solusi atau segera dilapisi dengan tanah latrit. (gst/yit)