SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 16 Oktober 2015 21:11
Asap Kembali Ganggu Penerbangan
Penerbangan Trigana Air terkendala asap saat berada di Bandara Iskandar Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN – Baru beberapa hari bisa bernafas lega, masyarakat   kembali dipaksa menghirup asap pekat. Asap tak menyelimuti Pangkalan Bun, tapi juga menjalar di Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng, hingga Kotawaringin Lama.

Peningkatan asap tersebut diduga akibat terbakarnya sejumlah lahan. Dan hal itu dapat terlihat dari peningkatan jumlah titik panas hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Isakndar Pangkalan Bun.

Berdasarkan scan dari satelit Terra pada Kamis pagi, hotspot wilayah Kalimantan Tengah mencapai 2.428 dan tertinggi dalam bulan ini. ”Hotspot terpantau 2.428, untuk Kobar sendiri ada 137 titik. Terbanyak masih dari wilayah Kecamatan Kumai. Dan terjadi di kawasan Tanjung Puting,” ujar Lukam Soleh, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun. 

Selain kualitas udara menurun, kabut asap juga mengganggu transportasi udara. Pada Selasa dan Rabu, semua penerbangan tetap berjalan, meski ada yang tertunda. Namun pada Kamis, penerbangan keterlambatan lebih lama karena jarak pandang makin berkurang.

Kepala Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Heru Raharjo mengatakan, pihaknya langsung mengirimkan tim tambahan untuk membantu tim pemadam yang sudah sepekan di kawasan Tanjung Puting.

”Sudah kemarin sore kita kerahkan tim pemadam tambahan untuk membantu tim yang sudah sepekan ini berada di lokasi kebakaran. Kita akan upayakan semaksimal mungkin dengan segala sumberdaya yang ada,” katanya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kobar Fahrizal Fitri mengatakan, kembali munculnya kabut asap di Kobar diduga karena adanya kebakaran lahan di wilayah Kumai. Angin yang berasal dari tenggara juga membuat asap dari kebakaran lahan mengarah ke wilayah Kobar dan sekitarnya.

”Terjadi lagi kebakaran di wilayah Kumai, dan saat ini arah angin berasal dari tenggara sehingga asap kini memenuhi Pangkalan Bun. Kualitas udara kini kembali sangat berbahaya bagi kesehatan,” katanya. (sla/yit)

loading...

BACA JUGA

Sabtu, 13 September 2025 09:23

Pemerataan Program MBG di Kobar Tunggu Verifikasi BGN

PANGKALAN BUN – Pemerataan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)…

Kamis, 11 September 2025 10:26

DPRD Gelar Turnamen Burung Berkicau DPRD Cup V 2025

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 08 September 2025 12:20

DPRD Kobar Minta Peningkatan PAD Tak Membebani Rakyat

PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meminta agar…

Rabu, 03 September 2025 16:59

Sri Lestari Apresiasi Masyarakat Kobar Jaga Kondusivitas Daerah

PANGKALAN BUN – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Barat (Kobar),…

Senin, 01 September 2025 14:42

DPRD Kobar Sahkan 13 Perda, Harap Beri Manfaat Nyata bagi Daerah

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Senin, 01 September 2025 12:42

Perkuat Kepedulian Sosial, PT GSPP Tingkatkan Infrastruktur Pendidikan dan Desa di Sungai Pakit

PANGKALAN BUN – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro)…

Jumat, 29 Agustus 2025 10:26

DPRD dan Pemkab Kobar Siapkan Tiga Raperda untuk Dibahas

PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama Pemerintah…

Rabu, 27 Agustus 2025 11:55

Senam Merah Putih Perkuat Jalinan DPRD dan Pemkab

PANGKALAN BUN– DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar kegiatan senam…

Senin, 25 Agustus 2025 15:37

DPRD Kobar Dukung Pemda Pertahankan Lahan Demplot Pertanian

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Sabtu, 23 Agustus 2025 12:05

Masa Sidang III, DPRD dan Pemkab Kobar Tetapkan 13 Perda

PANGKALAN BUN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers