PANGKALAN BUN – Setelah Radar Cuaca, Pangkalan Bun juga akan dipasang alat pemantau indeks standar pencemaran udara (ISPU). Pemasangan alat tersebut dinilai penting, mengingat selama kabut asap melanda, pemantauan kualitas udara hanya bisa dilakukan secara visual.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiuan Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, pengadaan alat pemantau kualitas udara itu kini tengah dalam proses pengusulan ke Deputi Klimatologi pusat.
”Rencananya seperti itu, namun saat ini pengadaan ISPU masih dalam tahap pengusulan. Doakan semoga saja bisa disetujui,” ujarnya, Jumat (16/10).
Keberadaan ISPU, lanjut Lukman, akan sangat membantu tidak hanya untuk memantau kualitas udara, namun juga untuk merencanakan langkah penanganan yang akan dilakukan untuk melindungi masyarakat dari pencemaran udara. Terutama akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.
”Alat semacam itu akan memantau kondisi udara secar terus menerus dan melaporkannya secara real time (langsung). Itu sangat dibutuhkan, tidak hanya sebagi pemberi informasi kualitas udara, tapi bisa menjadi reverensi untuk langkah penanggulangan terkait pencemaran udara akibat asap penyebab polusi udara lainnya,” lanjutnya.
Jika tidak ada perubahan, menurut rencana, alat tersebut akan ditempatkan di Taman Alat yang berada di Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kobar Fahrizal Fitri mengatakan, keberadaan alat tersebut memang sangat dibutuhkan. Sebab, selama ini pengukuran kualitas udara hanya berdasarkan panatauan visual dan penciuman.
”Harapan kita, semoga tahun ini bisa terealisasi. Sebab, alat tersebut sangat dibutuhkan. Selama ini untuk pemantau udara acuannya hanya jarak pandang dan bau asap saja,” katanya. (sla/ign)