PANGKALAN BUN - Kabut asap pekat yang menyelimuti Pangkalan Bun berdampak pada aktivitas di Bandara Iskandar. Jadwal penerbangan yang biasanya pagi sampai sore, kini bergeser menjadi sore sampai malam pukul 22.30 WIB. Jarak pandang saat malam hari lebih baik daripada siang hari.
Kasi Keamanan Bandara Iskandar Pangkalan Bun Darsono mengatakan, kondisi kabut asap di Pangkalan Bun sangat parah tiga hari terakhir. Jarak pandang di Pangkalan Bun sampai pukul 11.00 WIB itu hanya 600 meter sehingga mengganggu penerbangan.
Trigana Air dan Kalstar Aviation meminta bandara beroperasi sampai malam hari. Pasalnya, saat malam hari jarak pandang sudah membaik dan bagus untuk take off maupun landing untuk pesawat.
Seperti pada Senin (19/10), penerbangan berlangsung sampai pukul 22.30 WIB. Sedangkan penerbangan pada Selasa mulai dibuka pukul 14.30 dan berakhir pukul 21.00 WIB. ”Tapi jadwal itu bisa berubah sesuai permintaan dari maskapai,” jelasnya.
Menurutnya, jarak pandang menurun pada Minggu, Senin dan Selasa. Menjelang sore kabut mulai menghilang dan saat itu pesawat baru bisa kembali beroperasi. Kondisi ini membuat semua penerbangan delay empat sampai lima jam.
”Penerbangan itu ada ketentuan, kalau dirasa baik dan pilot berani ya tidak apa-apa. Kalau jarak pandangnya cukup, pasti langsung berperasi,” ujarnya.
Meski begitu, sejumlah penumpang pesawat juga sering marah-marah. Pasalnya sesuai dengan jadwal pemberangkatan itu pagi. Namun akibat kabut asap penerbangan selalu tertunda hingga berjam-jam bahkan beberapa kali juga dibatalkan.
“Selama ini kita banyak komplain soal jadwal keberangkatan. karena banyak yang delay. Ketika jarak pandang bagus ya kita berangkatkan,” kata Branch Manager Kalstar Aviation Pangkalan Bun.
Namun banyak juga penumpang yang memahami soal kabut asap. “Yang jelas kita tetap utamakan pelayanan. Kita sudah merugi besar akibat kabut asap. Saat ini kita terbang sampai malam, karena malam jarak pandangnya sampai 2500 meter,” jelasnya.
Sementara itu tokoh masyarakat Kobar Syamsudin HAD mengatakan, pemerintah daerah harus segera meminta bantuan pemerintah pusat dalam rangka penanganan kabut asap yang sudah sangat berbahaya. Saat ini dia menilai pemerintah pusat belum serius dalam menangani kabut asap. Terbukti water bombing yang dilakukan hanya sekadarnya.
”Buat apa mendatangkan helikopter kalau cuma sekedarnya,” jelas Syamsudin.
Beberapa hal yang harus segera dilakukan pemerintah daerah antara lain, segera mendesak dan berkirim surat ke gubernur atau ke pusat terkait kabut asap. Selain upaya pemadaman, masker yang ada dan dibagikan sekarang ini menurutnya belum membuat aman.
”Pemerintah daerah harus meminta bantuan masker yang benar-benar bisa menangkal asap, jangan hanya bilang masker sudah tersedia ribuan tetapi kalau kualitasnya kurang bagus. Percuma apalagi, kondisi asap sudah berbahaya,” jelas tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Kobar ini.
Sementara itu, pemerintah daerah sendiri hingga kini sudah terus bekerja melakukan pemadaman kebakaran lahan. Permintaan bantuan juga sudah dilakukan yakni helikopter dan hujan buatan. Yang sudah dipenuhi baru helikopter untuk water bombing dan hujan buatan.
”Kita sudah meminta helikopter untuk water bombing, hujan buatan dan sebagainya, kita sudah berupaya semaksimal mungkin,” beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Hermon F Lion.
Menyikapi kabut asap yang semakin parah, semua eleman masyarakat Kobar diimbau untuk kembali melakukan salat istisqa dan istighfar akbar secara masif. Anggota DPRD Kobar dari PKS Madiwar mengatakan, instansi pemerintah melalui instruksi Bupati bisa melakukan salat istisqa di halaman kantor pemda, lembaga-lembaga pendidikan bisa melakukan di masing masing sekolah begitupun organisasi kemasyarakatan bisa di lakukan di tempat masing masing. Dengan masifnya kegiatan salat istisqa serta istighfar, akan semakin mudah dan cepat terkabulnya doa sehingga hujan bisa turun di seluruh wilayah kotawaringin Barat.
”Terjadinya musibah kabut asap yang berkepanjangan ini, kita tidak bisa menganggap hanya faktor alam, karena sangat mudah bagi Allah untuk membuat semua itu tidak terjadi. Tapi bisa juga ini karena banyaknya dosa dosa kita sehingga Allah harus mengingatkan kita semua sebagai bentuk kasih sayang Nya agar kita segera bertaubat, salah satunya dengan memperbanyak istighfar,” tutur anggota DPRD Kobar sekaligus tokoh agama ini.
Pernyataan Madiwar juga didasarkan pada pada ayat Al Quran surat Nuh ayat 10-11. Di samping langkah langkah pencegahan dan pemadaman yang yang telah di lakukan, perlu kiranya agar semua lapisan masyarakat mulai dari pemerintah,lembaga lembaga pendidikan, ormas dan lain sebagainya segera melaksanakan sholat istisqo dan istigfar Akbar. (sam/rin/yit)