PALANGKA RAYA – Dugaan sabotase menyeruak ketika api berkobar membakar bangunan penting di kompleks kantor Gubernur Kalteng, Minggu (1/11). Sejumlah kalangan mensinyalir kebakaran itu disengaja untuk menghilangkan jejak pelanggaran terkait izin investasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang melanggar aturan.
Api mengamuk di dua bangunan, yakni Biro Keuangan dan Biro Ekonomi, sekitar pukul 14.20 WIB. Tak ada korban jiwa, tetapi hampir seluruh dokumen penting keuangan dan ekonomi ludes terbakar. Aparat belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Sejumlah pihak menduga api berasal dari korsleting. Pasalnya, sempat terjadi pemadaman listrik di kawasan itu.
Aktivis lingkungan mencurigai ada unsur kesengajaan dalam musibah itu. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Kalteng Aris Rompas mengatakan, kebakaran bisa saja disabotase untuk menghilangkan dokumen penting. Biro Ekonomi dan Keuangan merupakan unit penting yang berkaitan dengan rekomndasi dan surat-menyurat, khususnya perizinan.
”Jadi, patut diduga (kebakaran) ini ada hal yang tidak wajar,” katanya, saat dihubungi tadi malam.
Catatan Radar Sampit, Perizinan terkait perkebunan dan pertambangan di Kalteng selama ini kerap menjadi sorotan dan diduga terjadi pelanggaran. Maraknya sengketa disinyalir merupakan dampak dari pelanggaran perizinan tersebut. Menurut Arie, apabila dokumen terkait izin yang diduga melanggar aturan terbakar, penyelidikan akan sulit dilakukan.
”Bisa jadi (ada dokumen perizinan yang melanggar aturan ikut terbakar). Bukan hanya dokumen perizinan, juga arsip dokumen penting lainnya yang disimpan di biro ini akan hilang. Kalau barang buktinya hilang, akan melemahkan penegakan hukum,” katanya.
Dugaan adanya sabotase juga menyebar melalui jejaring sosial. Sejumlah pengguna media sosial menduga kebakaran itu disengaja untuk menghilangkan barang bukti berupa dokumen penting terkait izin yang diduga melanggar aturan.
Sementara itu, puluhan mobil pemadam kebakaran hingga water canon dikerahkan ke lokasi kebakaran, termasuk ratusan petugas pemadaman, baik dari TNI, Polri, dan lainnya. Api berhasil dilokalisir dan dipadamkan sekitar 30 menit api setelah menghanguskan dua bangunan biro.
Komandan Regu dan Koordinator Sosialisasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kota Palangka Raya, Sucipto, mengatakan, pihaknya sempat kesulitan memadamkam api. Konstruksi gedung yang bertingkat membuat tim pemadam hanya bisa menjinakkan api dari luar gedung.
”Kita tidak berani masuk, soalnya ini gedung bertingkat. Kalau runtuh bisa-bisa keselamatan anggota terancam,” katanya.
Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo mengatakan, kebakaran menghabiskan bangunan dua lantai, yakni Biro Ekonomi dan Biro Keuangan. ”Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Belum diketahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” katanya.
Hadi menegaskan, pihaknya telah melakukan investigasi, yakni terhadap penjaga maupun pegawai di kantor gubernur. Saat itu ada petugas Satpol PP yang berjaga di tengah lobi sebanyak 7 orang. Sekitar pukul 13.00 WIB, listrik padam dan setengah jam kemudian baru menyala.
”Sampai pukul 14.00 WIB, muncul asap dan api dari bagian tengah Biro Ekonomi. Kemudian, sekitar 15 menit api membesar. Biro Ekonomi maupun Keuangan terbakar seluruhnya,” katanya.
Hadi belum bisa merinci kerugian akibat kebakaran tersebut. ”Kami baru adakan inventarisasi. Saya minta polisi segera melakukan penyelidikan, apakah kerena listrik atau instalasi listrik, atau lain-lain,” katanya.
Menurut Hadi, sebelum kejadian, ada seorang pengawai di ruangan Biro Ekonomi. Akan tetapi, setelah listrik padam, yang bersangkutan pulang dan telah melapor ke petugas Satpol PP yang berjaga. Hadi menambahkan, PNS di dua biro yang terbakar akan dipindah di lingkungan kantor gubernur, yakni rumah betang dan kantor Inspektorat.
Kepala Biro Umum Setdaprov Kalteng Ridwan Manurung mengatakan, bangunan yang terbakar baru saja direnovasi dengan proyek pengerjaan mencapai Rp 6 miliar. ”Bangunan baru selesai dikerjakan dan sudah diserahkan kepada pemprov. Untuk kerugiannya, pasti miliaran rupiah," katanya.
Kapolda Kalteng Brigjend Pol Fakhrizal menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Dia sudah memerintahkan Tim Labfor Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
”Saya belum bisa komentar mengenai penyebabnya. Pastinya saya sudah perintahkan Labfor Mabes untuk memeriksa insiden ini,” ucapnya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang mengatakan, petugas Satpol PP yang berjaga telah dimintai keterangan. Saat ditanya apakah aparat ada menyelidiki kasus berkaitan dengan Pemprov Kalteng, terutama di Biro Keuangan dan Biro Ekonomi, dia mengaku tidak ada kasus yang ditangani berkaitan dengan biro tersebut.
”Sejauh ini belum ada informasi ada polisi melakukan lidik terkait kasus di dua biro tersebut. Intinya masih lidik,” tandasnya. (ign/daq/sho)