KOTAWARINGIN LAMA – Sejumlah warga Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) Seberang yang masuk lingkup Rukun Tetangga (RT) 1 mulai gelisah. Dana yang dikumpulkan sejak Juni lalu belum cukup untuk pembelian travo listrik PLN. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 32 juta dan sekarang baru terkumpul Rp 30,5 juta.
”Sejak dimulai tanggal 4 Juni hingga 4 November ini baru terkumpul Rp 30,5 juta masih kurang Rp 1,5 juta kalau harga travonya tidak naik,” kata warga RT 1 yang bertugas mengumpulkan dana dari para pengguna jalan Pangkalan Bun-Kolam.
Apabila jaringan listrik tidak segera masuk ke wilayah itu, mereka akan kesulitan mencari minyak tanah sebagai bahan bakar penerangan pada malam hari. Pasalnya, penerapan konversi minyak tanah ke gas hanya tinggal menunggu waktu. Apalagi hari ini warga setempat akan menerima pembagian kompor gas dan tabung elpiji 3 kilogram.
”Besok jam 14.00 WIB seluruh kepala keluarga RT 1 diundang ke Kantor Kelurahan Kotawaringin Hilir untuk menerima pembagian kompor gas artinya tidak lama lagi program pemerintah konversi minyak tanah ke gas dalam waktu dekat ini di terapkan di Kabupaten Kobar,” ucap Dahsan.
Camat Kolam meminta warga setempat untuk bersabar karena pada tahun anggaran 2016 Pemkab Kobar telah menganggaran dana untuk jaringan listrik ke wilyah itu. ”Selain seberang RT 1, Pemkab Kobar juga menganggarkan untuk listrik Desa Ipuh Bangun Jaya. Untuk listrik Desa Sumber Mukti dan Suka Makmur tahun ini akan menyala sedangkan untuk Desa Kondang jaringan tahun ini akan dipasang sampai jembatan Sungai Gatal,” jelas Camat Kolam. (gst)