SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 12 November 2015 20:51
Krisis Listrik Gerogoti Usaha Rakyat
BEKERJA TANPA LISTRIK: Seorang penjahit terpaksa mengerjakan pesanan secara manual karena peralatan jahit elektronik tak bisa beroperasi.

SAMPIT - Pemadaman listrik secara bergilir dengan intensitas tinggi beberapa hari ini berdampak langsung kepada dunia bisnis. Industri kecil menjadi korban. Krisis ini terasa menggerogori usaha rakyat di Kotim. Pelaku usaha merugi dan berharap pasokan  listrik kembali normal.

Dari sekian banyak yang merugi, usaha jahit pakaian adalah yang langsung merasakan imbas kekurangan suplai setrum itu. Pengerjaan pesanan pelanggan molor. Arif Budiono, pemilik usaha jahit pakaian di Pasar Berdikari mengaku sangat merugi dengan kondisi listrik saat ini. Pelanggan banyak yang kecewa karena pesanan mereka banyak yang tak selesai tepat waktu.

”Tentunya dari sisi pelayanan kami ke pelanggan terganggu. Pelanggan yang kami janjikan selesai hari ini, terpaksa balik kembali tiga hari kemudian untuk mengambil pesananannya,” ucap Arif, Rabu (11/11).

Padamnya listrik yang tak menentu ini membuat penjahit bekerja lebih berat. Mereka bekerja secara manual menggunakan tangan dan mesin jahit nonlistrik. Ini terpaksa dilakukan untuk menekan biaya operasional yang membengkak bila menggunakan mesin generator set (genset).

Sementara untuk mengejar pengerjaan pesananan pelanggan, pemilik usaha jahit pakaian terpaksa memberlakukan jam lembur bagi pekerjanya. Tentunya ini pun juga harus mengeluarkan biaya tambahan kembali.

”Harapan kami semoga pasokan listrik bisa normal kembali. Sehingga kami bisa melayani pelangan kami dengan nyaman,” kata Arif.

Terpisah, Manajer PLN Ranting Sampit Ginter Theo Limin mengatakan, saat ini pasokan listrik di dalam Kota Sampit disuplai oleh generator yang ada di dalam kota. Namun daya yang ada hanya mampu menyuplai listrik sepertiga kota, sedangkan dua per tiganya terpaksa dipadamkan.

”Pelanggan di Kotim ada sebanyak 78.000 pelanggan, sedangkan daya kita hanya mampu 30.000 pelanggan setiap harinya,” kata Ginter.

PLN meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Ginter mengajak warga yang rumahnya tak padam untuk bisa menghemat.

Kendati petugas PLN kini tengah berjuang memperbaiki tower listrik di Palangka Raya,  pemadaman listrik di Kotim belum tentu berakhir. Pelayanan listrik akan kembali normal jika pembangkit tenaga listrik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sudah kembali berfungsi dengan baik.

Sampai kini, Ginter menginformasikan, petugas PLN masih berupaya melakukan perbaikan tower yang roboh di Palangka Raya. Ginter berharap perbaikan bisa lebih cepat dan pasokan listrik dapat kembali normal. (oes/dwi)  

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers