PALANGKA RAYA – Praktik oplosan merambah hampir semua kebutuhan utama masyarakat. Polres Palangka Raya berhasil membongkar praktik oplosan air minum isi ulang merek terkenal. Masyarakat diminta berhati-hati agar tidak terkecoh barang oplosan.
Pengoplos air mineral, Windu Susilo (33), diringkus aparat bersama barang bukti 53 galon air minum isi ulang. Isi galon itu telah dicampur dan diisi dari air isi ulang untuk mengelabui pembeli.
Pelaku ditangkap saat melintas menggunakan pikap dengan nomor polisi KH 9192 AJ di Jalan Husni Thamrin, Kamis (12/11) sore. Saat itu Windu berniat mengantarkan air isi ulang oplosan ke sejumlah warung dan swalayan di Palangka Raya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Jukiman Situmorang melalui Kasat Reskrim AKP Ritman Todoan Agung Gultom Sik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait keterlibatan pelaku lainnya. Sejauh ini pelaku mengaku beraksi seorang diri. ”Ngakunya sendiri, tapi kita tetap lidik,” katanya, Jumat (13/11).
Gultom menuturkan, modus pelaku, yakni mengisi air isi ulang dan mencampurnya dengan air isi ulang di galon merek tertentu. Tutup botol dan segel dua merek terkenal tersebut diperoleh dari seseorang seharga Rp 15 ribu per satu tutup dan merupakan barang bekas pakai.
Kemudian, lanjut Gultom, dengan tutup dan segel bekas itu, pelaku mengisi air galon ke pengisian air isi ulang. Proses pencampuran dilakukan di Jalan Temanggung Tilung, eks lokasi pameran. Selanjutnya, galon ditutup kembali dengan tutup bermerek. Saat ditutup, pelaku menggunakan pemanas dan isolasi, sehingga terlihat baru.
Setelah itu, ucap Gultom, pelaku membawa galon asli dan menyelipkanya di sela-sela galon asli, sehingga tidak ada yang curiga bahwa air tersebut sudah dioplos. Galon itu kemudian dipasarkan ke sejumlah warung dan swalayan. ”Jadi, tutup dan segel itu bekas, tetapi bisa dipakai lagi dengan dipanaskan dan diisolasi,” tutur perwira Polri ini.
Gultom mengungkapkan, satu galon air oplosan dijual seharga sesuai merek aslinya yakni Rp 32 ribu dan Rp 23 ribu. Keuntungan pelaku mencapai Rp 18 ribu per galon. ”Biar nggak ketahuan, diselipin dengan galon asli. Misalkan, 10 aslinya 5-6 galon yang palsu, sehingga pembeli tidak mengira itu oplosan dan sudah disi dengan air isi ulang,” tandasnya. (daq/ign)