SAMPIT – Seorang pelajar kelas 1 SMP di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dijaring tim gabungan dalam razia pekat, Sabtu (14/11) tengah malam. Siswi itu diamankan saat asyik dugem di sebuah tempat hiburan malam. Ironisnya, selain tak memiliki tanda pengenal, siswi itu bersama teman pria yang setengah mabuk.
Remaja yang masih di bawah umur ini mengaku ke THM hanya untuk mendapat hiburan. Selain itu, ia juga mengaku telah mendapat izin dari orangtuanya. ”Biasa sajalah, menghilangkan kejenuhan. Nggak nyangka malam ini ada razia. Tadi janjinya sebentar saja, tapi nggak ingat waktu sampai tengah malam,” kata gadis berambut sebahu ini.
Siswi itu dijaring bersama puluhan orang lainnya dalam razia penyakit masyarakat (pekat) yang digelar tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Kantor Imigrasi, dan sejumlah instansi terkait lainnya. Total yang diamankan sebanyak 30 orang, tediri dari 14 pria dan 16 wanita.
Sebanyak 20 orang di antaranya tak memiliki identitas, tiga pasangan selingkuh, dan empat pekerja seks komersial (PSK). Mereka dijaring dari sejumlah hotel dan tempat hiburan malam di Sampit. Petugas membawa puluhan orang itu ke kantor Satpol PP Kotim untuk membuat surat perjanjian tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Selain siswi SMP di THM, petugas memergoki mahasiswi dan teman prianya dalam satu kamar di sebuah hotel. Sang pria masih berstatus pelajar SMA di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS). Mahasiswi berparas cantik ini mengaku tidak melakukan apa pun bersama teman prianya di kamar tersebut.
”Tadi tidak ada apa-apa di kamar, cuma singgah sebentar saja dan mau mengantar saya ke barak saya,” katanya kepada Radar Sampit.
Wanita ini berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu. Dia khawatir apabila diketahui orangtua dan tempatnya kuliah, akan diberikan sanksi, bahkan bisa dikeluarkan. ”Tolong ya pak, jangan disebutin nama. Saya mau sekolah dan janji tidak akan saya ulangi lagi,” katanya dengan nada sedih.
Berbeda lagi dengan wanita yang diduga sebagai PSK yang dijaring di salah satu hotel di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Wanita itu mengaku tengah menunggu pelanggannya. Dari ketiga orang yang diciduk petugas, satu di antaranya merupakan pendatang yang berniat bekerja di Sampit.
Kepala Satpol PP Kotim Rihel mengatakan, razia itu juga menyasar ke pelaku pidana atau ada yang kedapatan membawa narkoba. ”Kegiatan ini juga dalam rangka persiapan pilkada dan tentunya berkaitan dengan ketertiban dan program kegiatan rutin yang kita lakukan setiap tahun,” ujarnya. (ang/mir/ign)