KOTAWARINGIN LAMA – Tumpukan kayu yang tersangkut di tiang Jembatan Sungai Lamandau, Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil), Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), bikin kulit gatal. Ini terungkap saat Sekretaris Lurah (Seklur) Kohil Abdul Kadir dan Camat Kolam Teguh Winarno mengalami gatal-gatal usai gotong royong mengurai tumpukan kayu tersebut akhir pekan lalu.
Abdul Kadir menderita gatal di sekujur tubuhnya sejak Jumat malam hingga Senin (30/11) siang. Kulit tubuhnya apabila digaruk menimbulkan kumpulan bintil-bintil kecil berwarna merah dan permukaanya terasa panas. Penyebab gatal-gatal diduga dari getah kayu atau pohon rengas. Tumbuhan yang termasuk famili Anacardiaceaae itu dikenal memiliki getah yang bisa mengakibatkan iritasi berat.
”Hari ini saya tidak bisa berpakaian Linmas (seragam dinas PNS pada hari Senin) hanya baju kaos saja karena badan saya gatal-gatal akibat kena getah pohon rengas saat gotong royong kemarin,” ucap Kadir menjelaskan pakainnya beda dengan PNS lainnya.
Gatal-gatal juga dialami Camat Kolam Teguh Winarno. Mereka berdua memang ada kontak langsung dengan pohon rengas yang baru selesai dipotong untuk mempermudah mendorongnya ke tengah sungai agar bisa terbawa arus air hanyut.
Untuk mengurangi rasa gatal-gatal, Kadir mengaku minum obat. Apabila suhu badannya panas, gatalnya kambuh lagi. Sedangkan untuk penyelesaian pembersihan, Kadir mengatakan Camat Kolam kembali menginstruksikan gotong royong pada Jumat (4/12) mendatang.
Ukui, salah seorang warga Kolam, berharap dinas terkait dapat membantu di dalam pembersihan tumpukan kayu itu, semisalnya bantuan kapal atau tugboat yang biasa menarik kayu glondongan atau tongkang. ”Dinas terkait dapat meminta bantuan tugboat milik Korindo Pangkalan Bun,” ujarnya. (gst/yit)