PANGKALAN BANTENG - Hujan disertai petir yang terjadi Rabu (2/12) malam membuat warga Desa Karang Mulya, KEcamatan Pangkalan Banteng, ketakutan. Sejumlah elektronik dan modem internet yang terpasang di perkantoran dan rumah warga rusak akibat sambaran petir yang terjadi setelah pemadaman listrik terjadi.
Musani, pegawai kantor Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Pangkalan Banteng mengatakan, sambaran petir membuat satu unit komputer berisi data-data penting rusak. Pihaknya juga belum mengetahui pasti apakah file penting di komputer masih bisa diselamatkan.
”Komputer rusak, modem, dan perangkat wifi di kantor juga mati. Bahkan konektor jaringan internet juga hangus dan meledak terkena petir,” ujarnya, Kamis (3/12) siang.
Sebelum sambaran petir, listrik lebih dulu dipadamkan. Saat terjadi sambaran petir, ruang tempatnya bekerja seperti ada bunga api dan terlihat pula seperti kilatan cahaya melintas di lantai.
”Cepat sekali kejadiannya, setelah konektor internet meledak, seperti ada kilat yang menjalar dilantai,” terangnya.
Sementara itu, Sayit, Kepala Teknis Telkom Unit Pangkalan Banteng mengatakan, sambaran petir pada malam itu juga mengenai jaringan internet milik lima pelanggan. Meski semua modem plus wifi mengalami kerusakan, namun tidak sampai menimbulkan korban.
”Ada lima pelanggan yang langsung minta ganti modemnya. Selain itu komputer mereka juga rusak,” katanya.
Ia juga menjelaskan, semua perangkat internet pelanggannya yang terkena sambaran petir berada dalam satu jalur termasuk kantor Cabdis Dikpora, Polsek, dan kantor PLN.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun Ria Rosati mengatakan, petir adalah fenomena alam yang sering timbul berbarengan dengan lahirnya awan pembentuk hujan disebut awan cumulonimbus (Cb).
Tempat yang berisiko tersambar petir adalah daerah perbukitan, lereng, daerah terpencil, dan daerah pedesaan. Di perkotaan risiko terkena petir relatif kecil karena kepadatan penduduk di kawasan tersebut merata. Begitu juga kolam renang sangat berisiko tersambar petir. Petir juga bisa merambat melalui saluran kabel listrik dan telepon sehingga kabel telepon yang masuk ke pesawat telepon sebaiknya juga dicabut. Antena radio dan radio telekomunikasi juga berpotensi tersambar petir.
”Hindari berlindung di bawah pohon, jauhi pantai ataupun kolam renang. Di dalam rumah relatif lebih aman, asalkan perangkat elektronik seperti tv, radio dimatikan,” ujarnya.
Terkait fenomena alam yang terjadi ketika musim hujan tiba, pihaknya berharap masyarakat untuk mengenali aktivitas alam sedini mungkin. Hujan petir dan banjir merupakan fenomena alam yang sering kita temui secara mendadak dan beriringan.
”Pengenalan terhadap bahaya petir serta upaya proteksinya perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat berisiko sebagai mitigasi awal demi meminimalisasi dampak buruk dari bencana yang sewaktu-waktu terjadi di sekitar kita,” terangnya. (sla/yit)