PANGKALAN BUN - Kebakaran terjadi di komplek Pasar Indra Kencana, Jalan Alipandi Sarjen, Kelurahan Raja, Rabu (9/9) pukul 02.00 WIB dini hari. Belum diketahui penyebab terbakarnya satu rumah milik Hamzah dan dua ruko milik pemerintah daerah itu.
Informasi yang dihimpun Koran Ini, api pertama muncul dari rumah Hamzah yang dipergunakan untuk jasa menjahit dan pengrajin batu akik. Hamzah tidak ada di rumah waktu kejadian, karena sedang tugas malam sebagai satpam di salah satu tempat perbelanjaan di Pangkalan Bun.
Warga sekitar menduga api dari korsleting listrik. Saat api muncul, warga langsung mendobrak pintu depan. Setelah didobrak, asap sudah pekat dan api sudah menyala. Dalam waktu sekejab api menyala dan menghanguskan bangunan rumah yang terbuat dari kayu tersebut.
Emi yang tokonya di sebelah Hamzah langsung mengeluarkan seluruh isi warung. Termasuk 10 tabung gas elpiji berukuran 12 kilogram berhasil dikeluarkan. Sesaat kemudian, ruko yang ditempati Emi juga ludes.
”Pertama curiga ada bau asap. Saya kira asap dari kebakaran lahan, tapi kok semakin lama semakin banyak masuk. Ternyata rumah Pak Hamzah yang ada di sebelah saya sudah terbakar. Saya panik dan langsung mengeluarkan isi warung makan saya,” kata Emi sembari lesu melihat barang-barangnya terbakar.
Api dengan cepat menjalar ke ruko Emi. Beruntung, pemadam kebakaran yang datang langsung menjinakkan api sehingga tidak menjalar ke ruko lainnya. Dari tujuh ruko milik pemda, dua rusak berat dan dua rusak ringan.
”Jadi Totalnya yang rusak itu satu rumah yang ditempati Hamzah, dua ruko rusak berat yang saya sewa untuk jualan nasi, dan dua lagi rusak ringan di bagian teras,” bebernya.
Emi mengaku trauma karena sudah dua kali tempatnya berjualan terbakar. “Pertama dulu bengkel terbakar, tadi malam warung nasi juga terbakar. Jadi kalau melihat api masih takut,” ungkapnya.
Sementara para korban kebakaran ini sudah mengungsi di barak seraya menunggu pemerintah memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah serta ruko. (rin/yit)