PANGKALAN BANTENG – Pendangkalan di bendungan Desa Berambai Makmur mulai terjadi. Akibatnya, daya tampung air juga menurun. Embung yang punya kedalaman empat meter ini terus dijejali material tanah.
Kepala Desa Berambai Makmur Warjoko mengungkapkan, pendangkalan sudah mulai terjadi. Pihaknya akan mengajukan bantuan pengerukan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kobar.
”Desa sendiri tidak mampu untuk melakukan normalisasi, solusinya kita minta bantuan ke Dinas PU,” ujarnya, minggu (20/12) siang.
Jika tidak segera dikeruk, daya tampung air akan jauh berkurang. Saat kemarau, petani akan kesulitan mengairi sawah.
Selain pengerukan untuk normalisasi bendungan, pihak desa di tahun 2016 juga akan melakukan pendataan sebagian lahan warga yang saat ini mulai tergenang air bendungan.
Penyelesaian ganti rugi rencananya akan dianggarkan oleh pemerintah desa agar ke depan tidak lagi timbul sengketa perihal ganti rugi lahan mereka yang tergenang air bendungan.
”Ada beberapa lahan warga yang kini mulai tergenang. Itu di luar lahan yang dulu telah diganti rugi. Kita ingin selesaikan itu agar ke depan tidak timbul masalah,” terangnya.
Terkait pendangkalan tersebut, Bupati Kobar Bambang Purwanto mengatakan, permintaan untuk normalisasi sudah diterima dan kemungkinan akan dilakukan di tahun 2016 mendatang. ”Pak kades sudah lapor, dan sudah saya minta PU untuk catat itu untuk program di tahun 2016,” katanya.
Menurutnya, keberadaan bendungan yang ada di desa tersebut memang sangat dibutuhkan petani. Jadi perawatan untuk menjaga fungsi bendungan tersebut harus diperhatikan.
”Sudah tampak jelas manfaatnya, sawah di Berambai Makmur bisa sangat produktif karena adanya bendungan. Jadi perawatannya harus benar-benar menjadi perhatian,” jelasnya. (sla/yit)