HANAU – Identitas mayat misterius yang ditemukan warga di Jalan Sapundu, Desa Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, akhirnya terungkap. Korban bernama Asan, berusia 28 tahun. Dia diduga merupakan korban pembantaian seseorang. Polisi masih memburu pelakunya.
Sebelum ditemukan kaku menjadi mayat Senin (19/3) lalu, sehari sebelumnya warga Desa Pembuang Hulu II Kecamatan Hanau itu pergi bekerja sebagai buruh tambang galian C, tak jauh dari lokasi jenazahnya ditemukan. Namun, hingga malam, korban belum juga pulang. Pihak keluarga tak menduga dia akhirnya ditemukan tewas mengenaskan.
Kapolsek Hanau Ipda Prio Amboro mengatakan, setelah penemuan mayat tersebut, seluruh anggota terutama menyebar mencari informasi. ”Senin malam baru kami dapat warga yang merasa kehilangan anggota keluarga,” ujarnya, Selasa (20/3).
Saat itu, kedua orangtua korban sempat memastikan ke kantor Mapolsek terkait kabar tersebut. Mereka sempat tak yakin mayat yang ditemukan warga adalah anaknya.
”Sempat ke Mapolsek dulu, untuk memastikan saja. Selanjutnya kami antar ke kamar mayat RSUD. Begitu dibuka, ibu korban yang bernama Suraiyati langsung mengenali dari pakaian korban,” katanya.
Prio menuturkan, untuk membantu proses pengungkapan kasus tersebut, pihaknya telah memanggil juragan tambang galian C dan rekan kerjanya untuk dimintai keterangan. Selain itu, kedua orangtua korban, Jumhari dan Suraiyati, juga dipanggil untuk melengkapi berkas perkara yang menjadi sorotan masyarakat Hanau dan Kabupaten Seruyan itu.
Selain seluler, aparat menemukan barang bukti baru berupa sebilah parang yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi Asan. Parang dengan panjang sekitar 30 centimeter itu ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi temuan mayat.
Parang itu ditemukan tanpa gagang. Gagangnya sebelumnya ditemukan saat evakuasi mayat Senin lalu. ”Parang ditemukan di semak-semak, diduga sengaja dibuang pelaku untuk meninggalkan jejak,” katanya.
”Parang sepertinya dilemparkan begitu saja, namun posisinya ada di balik gundukan tanah dan tertutup semak-semak. Tempat kerja dengan temuan mayat korban itu hanya berjarak sekitar lima kilometer,” tambahnya lagi.
Meski barang bukti utama dalam kasus tersebut telah ditemukan, upaya pengungkapan masih samar. Aparat belum berani bicara lebih jauh terkait kasus kriminal berat tersebut.
”Sabar ya, ditunggu saja perkembangan selanjutnya. Biarkan tim bekerja. Kalau sudah ada kabar baik, kami akan ungkap,” pungkasnya. (sla/ign)