KOTAWARINGIN LAMA – Lagi-lagi tiang PLN jaringan Pangkalan Bun ke Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) roboh. Tidak stabilnya tanah tempat berdirinya tiang ditengarai sebagai penyebabnya.
Radar Pangkalan Bun mencatat, telah terjadi lima kali kasus tiang PLN roboh sepanjang tahun ini. Terbaru, dua tiang roboh pada Minggu (20/12). Akibatnya, lebih dari 12 jam warga Kolam dan sekitarnya tak mendapat pasokan setrum.
Petugas kantor jaga PLN Kolam Khairul Mustaqim membenarkan padamnya listrik PLN dari Minggu pagi pukul 08.30 WIB hingga malam pukul 23.30 WIB disebabkan adanya tiang PLN yang roboh.
”Kemarin satu tiang roboh dan satu patah di kilometer 28 jalan Pangkalan Bun-Kolam,” jelas Irul, sapaan petugas PLN Kolam ini, Senin (21/12) sore.
Sebanyak 21 petugas PLN gabungan dari Rayon Sukamara, Kantor Jaga Kolam, Kantor Jaga Rungun dan Kantor Jaga Balai Riam dikerahkan untuk memperbaiki jaringan listrik.
Irul enggan berkomentar soal banyaknya keluhan pelanggan PLN yang menyebut pihak PLN lamban menangani puluhan tiang yang condong di sepanjang jalan Pangkalan Bun-Kolam. ”Masalah itu silakan konfirmasi ke pimpinan atau manajemen PLN Rayon Sukamara,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Kantor Jaga PLN Kotawaringin Lama Fajar kemarin sore belum bisa dimintai konfirmasi karena tidak berada di tempat.
Rubuh, warga Kotawaringin Hilir menyayangkan cara kerja pihak PLN dalam mengantisipasi atau mencegah tiang roboh di sepanjang jalan Pangkalan Bun-Kolam. Dirinya menyebut PLN tidak profesional dalam memperbaiki tiang yang sudah miring.
”Kalau sudah tumbang, baru mereka kerja. Pelanggan pasti dirugikan, karena padamnya listrik lama sekali,” ucapnya sembari berharap puluhan tiang PLN yang sudah miring segera diperbaiki. (gst/yit)