PANGKALAN BUN - Pedagang Pasar Indrasari yang dipindah ke Pasar Tembaga Indah mengeluhkan retribusi angkutan ikan dan WC umum. Selama di Pasar Indrasari, para pedagang tidak pernah dikenai retribusi tersebut.
Salah satu pedagang ikan, H. Junaidi, mengatakan bahwa tarif untuk buang air kecil di WC umum Pasar Tembaga Indah Rp 2 ribu. Sedangkan pengangkutan ikan dari dermaga ke lapaknya dikenai Rp 10 ribu.
"Kalau di Pasar Indrasari tidak pernah dikenakan biaya untuk pengangkutan ikan. Di sini kencing saja bayar Rp 2 ribu," ucap Junaidi, Selasa (5/1).
Junaidi meneruskan, pendapatannya selama berjualan di Pasar Tembaga Indah hanya 75 persen dari penghasilan di Pasar Indrasari. Sudah pendapatan turun, dikenai retribusi lagi.
"Rasa hendak nangis hari-hari kurang penghasilan, yang beli juga orang sekitar sini, kalau yang jauh-jauh pada malas. Katanya ke sini kejauhan," ungkapnya.
Lapak berukuran 1 meter x 1,5 meter ditebus dengan Rp 4 juta per tahun. Luas lapak ini lebih kecil dibandingkan lapak di Pasar Indrasari yang ukurannya 3 meter x 2 meter dengan membayar Rp 100 ribu per bulan.
"Semua sarana mulai dari pelabuhan, jembatan, listrik dan air semua sudah tercukupi. Namun yang berat adalah biaya transportasi angkutan dan sepinya pembeli," jelasnya.
Sementara itu Hj. Ida mengatakan, pendapatanya stabil selama pindah di Pasar Tembaga Indah. Setiap pedagang sudah ada pelanggan masing-masing.
"Alhamdulillah lumayan stabil, pendapatan sama saja dengan yang dulu," ujar Ida. (jok/yit)