Prospek budidaya durian sangat bagus. Hal ini dikarenakan buah durian dengan beragam varietas dan bisa berbuah sepanjang tahun. Dengan penanganan yang profesional serta bantuan dari pemerintah, petani durian di Kotim bakal sejahtera.
Penasehat Kelompok Tani Durian Runtuh Dadang H Syamsu mengatakan, durian lokal memiliki keunggulan rasa yang khas. Meskipun banyak masuk durian impor seperti Thailand, durian lokal tetap memiliki penggemar tersendiri.
Peluang berkebun durian jelas sangat baik. Keuntungan bersih yang didapat dari usaha budidaya durian cukup besar. Namun, kata Dadang, kebanyakan petani durian di Kelurahan Tanah Mas belum menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik. Jika itu dilakukan, bukan tak mungkin lembaran rupiah akan lebih deras mengalir ke saku petani.
Dadang mengatakan, Kelurahan Tanah Mas bisa menjadi sentra durian di Kota Sampit. Sebab, ada ribuan pohon durian milik 30 anggota Kelompok Tani Durian Runtuh.
”Sayangnya belum ada pembinaan dari pemerintah. Semua dilakukan sendiri oleh petani secara otodidak,” ujar Dadang.
Buah durian tidak hanya terpengaruh oleh faktor iklim, akan tetapi juga terpengaruh faktor tanah, hama penyakit, dan bibit itu sendiri. Untuk menghadapi persoalan-persoalan seperti ini, petani butuh penyuluhan dari ahlinya.
”Ada yang bawa bibit dari Jawa, tapi tidak mau berbuah saat ditanam di sini. Akhirnya ditebang. Dinas pertanian harus berperan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, petani petani sering kebingungan ketika menghadapi buah durian yang rontok di usia muda. Banyak buah durian yang baru sebesar bola tenis tapi sudah gugur.
”Petani pasrah, karena tidak tahu penyebabnya,” ujar Dadang.
Petani durian juga kesulitan akses masuk lahan. Lahan hanya bisa dicapai dengan jalan kaki. Akibatnya, petani kesulitan membawa pupuk maupun saat panen.
”Petani butuh akses jalan, minimal bisa dilintasi sepeda motor untuk mengangkut pupuk dan hasil panen,” ujarnya.
Soal pemasaran, kata Dadang, tidak ada masalah. Durian selalu habis saat panen. Durian di Tanah Mas selalu jadi buruan warga Sampit dan sekitarnya.
”Kelebihan di sini, durian tidak dipetik, tapi menunggu jatuh. Jadi benar-benar durian yang sudah matang, benar-benar istimewa,” kata Dadang. (yit)